Mohon tunggu...
Bimo Setiyoko
Bimo Setiyoko Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa di Universitas Tidar

Halo saya Bimo Setiyoko dari Magelang, salam kenal.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mewarnai Mayarakat dengan Demokrasi yang Baik

7 Juni 2021   20:49 Diperbarui: 7 Juni 2021   21:35 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dewasa ini kepedulian masyarakat Indonesia terhadap penerapan nilai-nilai demokratis di Indonesia semakin meningkat. Masyarakat yang semula kurang peduli sekarang ini mulai ikut mengamati pergerakan demokrasi di Indonesia. 

Dimasa pandemi ini, masyarakat mulai aktif menanggapi isu-isu penyimpangan penerapan kebijakan yang ada disekitar mereka melalui media sosialnya masing-masing. Hal ini bisa menjadi dampak baik ataupun buruk kedepannya. Bila isu-isu yang berkembang dimasyarakat ini diikuti oleh literasi yang baik maka ini akan berdampak baik, karena masyarakat paham akan apa yang dibicarakan secara menyeluruh, akan tetapi akan berdampak buruk bila terjadi kesalahpahaman atau hoax yang beredar akibat kurangnya informasi yang diterima masyarakat.

Di era serba digital ini, peran generasi milenial dan generasi Z yang terdidik memiliki posisi strategis dalam meluruskan kesalahpahaman informasi yang diterima masyarakat umum, dan juga bisa menjadi agen pemutus berita-berita maupun isu-isu hoax yang beredar. Dengan literasi masyarakat Indonesia yang masih rendah, generasi muda yang terdidik juga dapat membantu dalam penyebaran pemahaman demokrasi kemasyarakat luas dari mulut ke mulut yang diharapkan berdampak baik kedepannya.

Partisipasi generasi muda yang terdidik dalam menyebarkan pemahaman demokratis kemasyarakat akan terjadi dan berdampak baik apabila generasi muda memiliki beberapa hal berikut:

  • Memiliki identitas diri termasuk komitmen untuk menyebarkan pemahaman akan demokrasi dalam kehidupan bermasyarakat
  • Memiliki kesadaran bahwa kebijakan yang diputuskan dalam proses politik baik langsung maupun tidak langsung akan mempengaruhi kehidupan mereka
  • Memiliki pengetahuan dan kemampuan untuk memperoleh informasi yang benar
  • Memiliki kemampuan untuk berbuat kebaikan

Empat hal mendasar ini dapat diperoleh dan dipelajari dalam jenjang pendidikan. Peran pendidikan demokrasi menjadi jantung dari terciptanya lingkungan demokrasi yang terjadi di Indonesia. Pendidikan demokrasi pada hakekatnya membimbing peserta didik agar semakin dewasa dalam berdemokrasi dengan cara mensosialisasikan nilai-nilai demokrasi, agar perilakunya mencerminkan kehidupan yang demokratis. Kehidupan yang demokratis ini bisa dibiasakan dalam jenjang pendidikan seperti:

  • Mengembangkan sikap kebebasan berkelompok. Memberi wadah seperti organisasi dapat menjadi contoh penerapan kehidupan berdemokrasi yang sangat baik untuk diterapkan dimasyarakat mendatang.
  • Mengembangkan sikap kebebasan mengemukakan pendapat. Hal ini dapat menjadi latihan berbicara didepan umum dimana keterampilan berfikir kritis dan komunikasi dapat dilatih.
  • Mengembangkan sikap kebebasan berpartisipasi. Sikap keberanian dalam ikut andil dalam berbagai kegiatan bisa menjadikan pengalaman berharga oleh peserta didik.
  • Mengembangkan sikap taat terhadap hukum. Membiasakan sikap taat hukum dapat menambah kepekaan akan aturan yang berlaku dan lingkungan sekitar.
  • Mengembangkan sikap toleransi dan hormat menghormati. Banyaknya masalah di masyarakat dimulai dari sikap kurang toleransi dan saling hormat menghormati. Jadi, membiasakan sikap toleransi dan hormat menghormati setidaknya akan mengurangi sebagian besar masalah-masalah yang ada dimasyarakat baik untuk sekarang maupun di masa depan.

Pentingnya pendidikan demokrasi akan percuma bila generasi muda masih memiliki sikap seperti air dimana selalu menyesuaikan bentuk menurut wadahnya. Dalam artian akan mengikuti kebiasaan dari masyarakat disekitarnya dalam hal baik maupun buruk. Adanya sikap dan komitmen serta konsisten berani mewarnai lingkungan akan menjadi kunci keberhasilan pendidikan demokrasi di Indonesia ini. Dengan maksud generasi muda berani mengubah persepsi-persepsi kurang benar maupun buruk dimasyarakat dan menjadi agen perubahan yang baik. Dengan berani mewarnai lingkungan diharapkan demokrasi di Indonesia dapat berjalan dan diamati dengan baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun