Mohon tunggu...
Bimo Satrio Wicaksono
Bimo Satrio Wicaksono Mohon Tunggu... karyawan swasta -

optimis, pantang menyerah, berani mencoba, senang memiliki banyak teman, berbagi senyum

Selanjutnya

Tutup

Nature

Matoa, dari Papua yang Manis Buahnya

28 September 2010   04:10 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:54 1033
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Matoa adalah pohon yang berasal dari Papua, matoa juga terdapat di beberapa daerah di Sulawesi, Maluku, dan Papua New Guinea. Ada hal yang menarik dari pohon matoa, yakni buahnya. Buah matoa memiliki rasa yang manis dan beraneka persepsi. Ada yang mengatakan bahwa buahnya mirip rasa kelengkeng dengan durian, adanya yang mengungkapkan seperti buah leci, namun yang pasti bahwa buah matoa itu manis.

Jika dilihat lebih mendalam, potensi pengembangan tanaman ini sangat luas. Pohon ini mudah beraptasi dengan kondisi panas maupun dingin. Pohon ini juga tahan terhadap serangga, yang pada umumnya merusak buah. Manisnya buah ini akan lebih bernilai jika dikombinasikan dengan peningkatan pendapatan masyarakat. Melalui pohon ini juga dapat meningkatkan ekonomi masyarakat jika mampu mengolah buahnya yang manis dengan berbagai macam makanan olahan. Potensi pengolahan ini sangat besar mengingat masih jarang ditemukan buah matoa di pasar. Bahkan jika diteliti lebih mendalam bisa jadi buah ini memiliki berbagai khasiat yang baik untuk tubuh manusia, mengingat habitat asli pohon ini ada di daerah hutan hujan tropis.

Penanaman pohon matoa juga mendukung gerakan untuk menghijaukan bumi. Penghijauan tersebut juga dapat dirasakan dampaknya oleh masyarakat melalui hasil buah yang dihasilkan dari pohon tersebut. Sehingga akan menciptakan simsiosis mutualisme serta pengembangan ekonomi masyarakat yang pro terhadap lingkungan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun