Mohon tunggu...
Albertus Bimo R
Albertus Bimo R Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Universitas Diponegoro

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Sampah Jadi Uang? Sampah Masih Bermanfaat? Beginilah Cara Mewujudkannya

14 Februari 2023   00:00 Diperbarui: 14 Februari 2023   00:06 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banyuurip, Klego (10/02/2023) -- Sampah sering disebut dengan benda yang bersifat tidak dipakai, tidak diinginkan dan dibuang. Masih banyak beranggapan bahwa sampah merupakan barang sepele dan membuangnya sesuka hati dimana saja. Dari sini bisa dikatakan bahwa masyarakat belum menyadari bahwa sampah yang dibuang ini mempunyai dampak terhadap kesehatan masyarakat dan menimbulkan kekumuhan.

Sebagian besar masyarakat Banyuurip dalam mengatasi sampah rumah tangga mereka masih dengan cara dibakar. Hal tersebut jika dilakukan bertahun-tahun akan menimbulkan kerusakan pada tanah dan dapat mengganggu kenyamanan sekitar, ditambah lagi jika musim hujan tiba sampah yang menumpuk bisa menjadi sarang nyamuk untuk berkembang biak.

Untuk mengatasi hal tersebut kami memiliki gagasan kepada warga untuk memilah sampah sesuai klasifikasinya, seperti sampah plastik, sampah kaleng, sampah karet, sisa minyak jelantah, bahkan sampah organik untuk dipisahkan karena bisa untuk menghasilkan uang.

dok.pribadi
dok.pribadi

Sekarang ini terdapat lembaga-lembaga pengumpul sampah seperti rapel.id dan sejenisnya. Hal ini dapat menjadi jalan keluar untuk permasalahan sampah yang masih belum terpecahkan sampai saat ini. Cara menjual di aplikasi rapel.id ini cukup mudah, Setelah mengisi jumlah sampah dan posisi penjemputan tim dari rapel.id bisa mem-pick up sampah sesuai titik penjemputan.

Jika hal ini dilakukan bersama-sama dalam satu desa uang yang dihasilkan bisa untuk menjadi uang kas untuk menunjang kegiatan warga Desa Banyuurip. Menurut data Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan jumlah sampah yang terkumpul per tahun 2021 mencapai 18,2 juta ton. Hal ini berarti sampah yang terdapat pada kita jumlahnya cukup banyak, jika dijual akan menghasilkan uang yang cukup besar, membantu lingkungan untuk tetap asri, dan membantu sampah-sampah yang dipisahkan ini untuk diolah kembali.

Untuk sampah organik yang terkumpul bisa untuk diolah untuk menjadi eco-enzyme. Cairan ini bisa disebut cairan Ajaib karena memiliki banyak manfaaat seperti menjadi pestisida, pupuk, bahkan cairan pembersih. Cara pembuatannya yaitu kumpulkan sampah organik menjadi satu wadah kemudian tambahkan gula merah lalu tambahkan air. Setelah itu diamkan selama 3 bulan untuk mendapat hasil yang maksimal.

Cukup sederhana bukan mengenai hal pengolahan sampah ini. Seperti kata pepatah lebih baik mencegah dari pada mengobati. Mari galakan Gerakan pengelolaan sampah dari lingkup keluarga supaya permasalahan sampah ini dapat teratasi dan kita mendapat manfaatnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun