Mohon tunggu...
Albertus Bimo R
Albertus Bimo R Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Universitas Diponegoro

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mudah! Berikut Cara Memanfaatkan Limbah Kotoran Ternak

13 Februari 2023   22:59 Diperbarui: 13 Februari 2023   23:06 604
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banyuurip, Klego (09/02/2023) -- Desa Banyuurip merupakan salah satu Desa yang mayoritas penduduknya memiliki mata pencaharian sebagai Petani dan Peternak. Namun sayangnya, mayoritas petani di Desa Banyuurip ini masih menggunakan pupuk kimia (anorganik) dalam penanaman di perkebunan atau sawah mereka. Para petanipun sadar bahwa jika hal ini dilakukan terus menerus struktur tanah lama kelamaan akan mengalami kerusakan.

Menurut data Desa Banyuurip, terdapat lebih dari 400 warganya memiliki hewan ternak yang terdiri dari sapi, kambing, ayam, dan kerbau. Hal ini dapat menjadi potensi bagi warga untuk mengolah limbah kotoran hewan ternak menjadi pupuk organik. Manfaat dari pupuk organik yaitu mampu memperbaiki dan mencegah kerusakan dari struktur dan unsur hara pada tanah yang telah sering digunakan pupuk kimia (anorganik).

Untuk mengatasi keluhan petani mengenai lahan yang struktur tanahnya mulai rusak ini, Mahasiswa KKN Reguler Tim I UNDIP membuat program kegiatan edukasi mengenai cara pembuatan pupuk dari limbah hewan ternak. Metode edukasi ini dilakukan dengan cara door to door dan presentasi pada pertemuan warga. Dengan dilaksanakannya program kegiatan ini diharapkan dapat memberikan ilmu bagi warga yang belum mengetahui cara mengolah limbah ternak menjadi pupuk, mengurangi limbah peternakan yang menumpuk, dan menyelesaikan keluhan kesuburan bagi petani atau bahkan masyarakat Desa Banyuurip, Kecamatan Klego.

Dokpri
Dokpri

Cara pembuatan pupuk organik ini cukup sederhana. Diawali dengan mengumpulkan dan jemur limbah kotoran ternak hingga kering. Kemudian tambahkan cairan pengurai EM4 dan tetes tebu untuk mempercepat penguraian. Rasio yang diperlukan yaitu untuk satu karung limbah kotoran ternak atau kurang lebih 40 kilogram dapat mencampur EM4 dan tetes tebu 1:1 sebanyak 2 tutup botol. Kemudian diamkan didalam wadah yang kedap udara dan gelap untuk memaksimalkan proses penguraian karena dibutuhkan kondisi anaerob selama 10-14 hari.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun