Mohon tunggu...
Bimo nugroho aryo ehwani putro
Bimo nugroho aryo ehwani putro Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Islam Negri Sunan Ampel

HAlo,Saya Bimo Nugroho Aryo Ehwani Putro.Biasa dipanggil bimo. Aku adalah seorang mahasiswa dari salah satu kampus yang ada di surabaya

Selanjutnya

Tutup

Analisis

kenaikan air laut dapat mengancam 16,8 juta jiwa ditahun 2100 di Indonesia

29 November 2024   20:37 Diperbarui: 29 November 2024   20:36 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Permasalahan iklim sudah menjadi masalah klasik yang sering kali kita hadapi dalam beberapa dekade terakhir yang membuat banyak sekali permasalahan lingkungan seperti,pemanasan global,banjir di pesisir pantai,mencairnya es di kutub selatan dan utara,dan masih banyak lagi isu permasalahan lingkungan yang lainnya.banyak sekali faktor-faktor yang menjadi penyebab atas kerusakn lingkungan yangvtengah kita hadapi,namun kita seakan acuh tak acuh atas segala hal yang kita perbuat namun tanpa kita sadari dampaknya atas lingkungan sangatlah besar.Pemerintah dan dan pemimpin dunia telah seringkali menghadiri pertemuan global yang membahas tentang isu isu lingkungan global atas kerusakannya lingkungan yang dilakukan oleh manusia.Sebagai contoh hampir 200 perwakilan negara akan hadir pada konferensi iklim global yakni COP28 yang mana akan membahas tentang perubahan iklim.

Sudah banyak sekali aksi-aksi yang dilakukan untuk meperbaiki iklim yang sudah mulai rusak ini,sebagai contoh peralihan dari bahan bakar fosil kebahan bakar yang dapat diperbarui yakni listrik.Kendaraan listrik kini semain digandrungi oleh khalayak umum selain karena lebi ramah lingkungan,kendaraan listrik juga menawarkan fitur-fitur yang bagus untuk para menggunanya.Sebagai contoh kendaraan listrik tidak mengeluarkan polutan yang mana hal tersebut dapat mengikis lapisan ozon sehingga suhu bumi menjadi lebih tinggi.Tidak heran di beberapa negara dibelahan dunia merasakan hawa panas yang sangat tinggi akibat dari peningkatan suhu bumi.Sebagai contoh di wilayah negara negara arab yang pada siang hari bisa mencapai suhu lenih dari 35 derajat celcius.

Namun walau pemerintah sudah seringkali mengkampanyekan tentang pemggunaan barang barang yang ramah lingkungan dan melarang segala bentuk pengrusakan lingkungan,akan tetapi tetap saja masih ada oknum oknum nakal yang tak mengindahkan imbauan tersebut.Seperti menebang pohon yang mana hal tersebut sangat sangat merusak lingkungan terutama dapat mempengaruhi iklim.

Kenaikan suhu rata rata bumi disebabkan oleh rusaknya lapisan ozon yang disebabkan oleh aktifitas manusia seprti asap pabrik,kendaraan berbahab bakar fosil,dan lain sebagainya.Hal ini sangatlah mengkhawatirkan mengingat jika suhu bumi meningkat maka otomtis es yang ada di anatartika akan mencair yang dapat menyebabkan kenaikan permukaan air laut sehingga daerah pesisir dapat tenggelam.Hal inilah yang dikhawatirksn oleh nagara-negara pesisir yang mempunyai daratan yang rendah seperti maadewa.Negara Maladewa hanya memiliki ketinggian rata-rata hanya satu meter diatas permukaaan laut yang mana hal ini membuat negara Maladewa menjadi negara paling datar di dunia.Berdasarkan dari berbagai macam sumber  negara tersebut diproyeksikan akan tenggelam pada tahun 2100,hal ini sangatlah di sayangkan mengingat Maladewa terkenal akan keindahan alamnya,terutama keindahan bawah lautnya yang mana hal ini menjadi sumber pendapatan utama negara dari sektor pariwisata.

Isu pemanasan global sebenarnya sudah laam menjadi perbincangan dunia,karena dampaknya sangatlah berbahaya bagi peradaban umat manusia.Maka dari itu para ilmuan kerap kali melakukan studi untuk meneliti hal ini.Yang mana dari salah satu studi menyebutkan bahwasannya sebanyak 10,4 juta jiwa terancam kehilangan tempat tinggal diarea pesisir pantai Indonesia dan 16,8 juta jiwa pada tahun 2100.Hal ini sangatlah menjadi ancaman serius bagi negara kepulauan seperti Indonesia.Karena bukan hanya kehilangan tempat tinggal,melainkan orang orang yang terdampak dari kenaikan air laut itu tadi juga terdampak dari segi ekonomi.Maka dari itu isu pemanasan global ini menjadi isu yang selalu menajdi perbincangan hangat di setiap saat.

Adapun Menurut direktur Komunikasi Digital dan Media Cilamte Central, Peter Girard menyebutkan perubahan iklim masif membuat suhu global mengalami kenaikan, membuat gletser dan lapisan es mencair ke lautan, sehingga menyebabkan terjadinya kenaikan permukaan air laut.Berdasarkan dari segala macam data yangtelah diperoleh,maka risiko risiko kedepannya yang akan dihadapi oleh pemerintah kian semakin besar.Ditambah lagi dengan bertambahnya populasi dan urbanisasi penduduk.Pemerintah haruslah menemukan formulasi kebijakan yang tepat untuk menuntskan masaah ini.kita ambil contoh kebijakan yang di terapkan oleh pemprov DKI jakarta yang membuat tanggul raksasa untuk membendung air laut yang akan membanjiri daratan.Kebijakan ini sebenarnya sudah cukup bagus,namun kebijakan tersebut bukanlah solusi atas semua masalah atas kenaikan air laut yang terjadi di Jakarta.Karena pembanguan tanggul raksasa yang dilakukan oleh pemprov DKI hanyalah solusi sementara atas masalah penurunan tanah dan naiknya air laut.

Jika kita melihat kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah belanda yang mana negara tersebut memiliki tanah yang lebih rendah dari air laut,akan tetapi pemerintah belanda memandang bahwasannya peluang dan tantagan,bukan sebuah bahaya ataupun ancaman.Adapun kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah belanda diantaranya yakni membangun delta works.Delta Wokrs yakni sebuah sistem infrastruktur yang mencakup bendungan,pintu air raksasa,yang berfuksi menahan air laut agar tidak masuk medaerah daratan.Selain itu juga pemerintah belanda Belanda juga mengembangkan inovasi rumah apung yang mana dapat beradaptasi terhadap perubahan iklim.Masih banyak sekali usaha yang dapat kita lakukan untuk mengatasi perubahan iklim dan juga kenaikan air laut.sebagai contoh upaya yang dapat kita lakukan yakni adalah restorasi ekosistem,artinya kita dapat mengembalikan ekosistem di area pantai seperti hutan bakau yang berfungsi sebagai penahan abrasi.Selanjutnya kita dapat melakukan upaya pengurangan emisi gas rumah kaca yang mana hal tersebut dapat mengikis lapisan ozon dengan cara beralih dari energi tak terbarukan ke energi tak terbarukan.Salain dua solusi tadi mungkin pemerintah bisa melakukan relokasi pemukiman ke daerah yang lebih tinggi apa bilankenaikan air laut suda terlalu tinggi.

Ternyata Permasalahan kaniakan air laut akibat perubahan iklim ini tidak hanya dialami oleh negara Indonesia saja,melaikan negara di dunia seperti China,Thailand,Vietnam,Dan lain sebagainya.Bahkan bisa dibilang kenaikan airlaut dari negara negara diatas lebih parah dari Indonesia.Adapun Solusi komprehensif diperlukan untuk mengatasi kenaikan air laut akibat perubahan iklim. Pengurangan emisi gas rumah kaca, penyebab utama pemanasan global, merupakan langkah penting. Ini dapat dicapai dengan beralih ke energi terbarukan seperti tenaga angin dan solar, dan meningkatkan efisiensi energi di berbagai bidang. Selain itu, restorasi ekosistem pesisir seperti hutan bakau sangat penting karena mereka dapat melindungi gelombang laut dan menyerap karbon secara alami. Untuk melindungi wilayah pesisir dari dampak langsung kenaikan air, infrastruktur pengendalian banjir seperti tanggul dan tembok laut harus dibangun. Selain itu, relokasi pemukiman yang terancam harus dipikirkan, terutama di wilayah yang paling rentan. Karena masyarakat lokal memiliki pengetahuan lokal yang berharga, keterlibatan mereka dalam perencanaan dan pelaksanaan proyek ini sangat penting. Untuk meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan, masyarakat juga harus dididik tentang strategi mitigasi dan risiko. Selain itu, kolaborasi internasional sangat penting dalam penelitian dan pengembangan teknologi baru untuk mengawasi dan mengelola efek kenaikan air laut. Metode holistik ini memungkinkan kita untuk melindungi ekosistem dan komunitas yang bergantung padanya sambil mengurangi dampak kenaikan air laut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun