Mohon tunggu...
Bimly Akbar Shafara
Bimly Akbar Shafara Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Muda Berkarya ! STEI ITB 2013

Selanjutnya

Tutup

Money

Tiga Cara Jadi Kaya

15 September 2013   21:43 Diperbarui: 24 Juni 2015   07:51 425
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

[caption id="" align="aligncenter" width="470" caption="Entrepreneur, img : http://reneskaflestad.com/"][/caption] Pada suatu kesempatan saya sempat mendengarkan hal ini dari seseorang. Jadi intinya dia bilang gini : Ada tiga cara nih supaya kita jadi kaya, yaitu : 1. Jadi Anak Raja Bener juga, jelas aja anak raja gitu kan. Udah pasti kaya dari 'gen'nya . 2. Jadi Pasangan Anak Raja Ini juga bener. Cara instan jadi kaya nih. Gak perlu raja juga, pada kenyataanya jadi pasangan anak menteri-menteri juga bakalan kaya. 3. Jadi ENTREPRENUR Nah, sekarang mari kita telaah sedikit tentang entrepreneur. "Menurut David McClelland, untuk menjadi negara yang makmur, suatu negara harus memiliki minimum dua persen entrepreneur dari total penduduknya" Nah hal seperti ini saya dapat dari suatu seminar tentang kewirausahaan. Nah berapakah jumlah wirausahawan di Indonesia ? Jika kita mencari di google, akan ada banyak sumber dengan hasil yang berbeda-beda. Ada yang hanya 0,sekian persen. Sedangkan Data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah menyebutkan jumlah wirausahawan Indonesia hanya 1,9 persen dari 250 juta penduduk. Menteri Koperasi dan UKM, Syarief Hasan menjelaskan rasio tersebut sangat kecil dibandingkan negara Asia lainnya. Nah terlepas dari data tersebut. Sekarang bagaimana kita bisa membangun jiwa-jiwa entreprenur. Bahkan jika kita lihat realita yang ada. Saat ini PNS menjadi incaran karena gajinya yang selalu naik dan banyak mendapat tunjangan. Pastilah orang-orang berpikir bahwa PNS pasti akan makmur. Ini lah persepsi yang harus kita hilangkan. Kita memang telah berjuang beratus-ratus tahun melewati masa susah kita. Dan pastinya hal itu berdampak pada mental kita. Kita lebih suka menjadi pegawai karena kita merasa akan aman. Pada kenyataanya jika semua orang berpikir seperti itu malah akan menambah jumlah pengagguran di Indonesia. Marilah kita sadar bahwa lebih baik menggaji daripada digaji. Setuju kan ? Oleh karena itu, saya rasa pendidikan karakter siswa harusnya juga sudah mengenalkan kewirausahaan ini sejak usia dini. Bukan berarti mengajarkan mata duitan loh ya. Tetapi memang untuk menunjang hal ini haruslah dari pendidikan utama kita. Menjadi entrepreneur sangatlah tidak mudah, tidak juga kaya dengan instan. Pasti ada banyak halangan, rintangan dan kegagalan yang kita hadapi. Saya berkata seperti ini karena saya juga pernah mengalami kerugian yang bisa dibilang cukup besar di usia saya saat itu. Tapi hal yang seperti itu tidak boleh menjadi halangan dan membuat kita berhenti menjadi entrepreneur. Hal ini bisa dimulai dengan hal kecil-kecilan . Misalkan menjadi agen pulsa, reseller, jasa bikin design, clothin, dll. Yang terpenting dari itu semua adalah semangat entrepreneur dan pantang menyerah. Semoga kedepannya kita dapat menjumpai banyak entreprenur-entreprenur muda yang bakalan sukses tidak hanya di Indonesia namun juga di dunia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun