Bimas Katolik Kementerian Agama Kota Medan meraih Juara II Penyuluh Teladan 2024 Tingkat Provinsi Sumatera Utara untuk Kategori Penyuluh ASN, Sabtu (26/10). Ricardo Simamora, S.Ag yang mewakili Kota Medan menampilkan aktivitas penyuluhan yang dilakukan terhadap beberapa kelompok binaan baik dalam internal Gereja Katolik maupun di tengah masyarakat, baik secara tatap muka maupun daring melalui Radio Maria Indonesia.
penyuluh sangat membantu tumbuhnya semangat para residen untuk pulih dari ketergantungan terhadap narkotika, psikotropika, dan zat-zat adiktif lainnya.
Secara khusus Ricardo menunjukkan kegiatan mendampingi penyintas penyalahgunaan narkoba di Yayasan Caritas PSE Keuskupan Agung Medan (KAM). Dalam video penyuluhan dan karya tulis yang berjudul Peran Penyuluh Agama Katolik terhadap Pemulihan Penyalahgunaan Narkoba Berdasarkan Ajaran Gereja Katolik, Ricardo membuktikan kehadiranPresentasi yang disampaikan jugan membuktikan betapa baiknya sinergi antara Gereja dengan pemerintah melalui Bimas Katolik Kementerian Agama Kota Medan. Selain menyuluh di Pusat Rehabilitasi Narkoba Caritas PSE dan Radio Maria, penyuluh agama Katolik Kota Medan juga terlibat di Komisi Kitab Suci. Selain itu, ada pendampingan terhadap pelajar dan mahasiswa Katolik di wilayah Kota Medan bekerja bersama paroki dan stasi. Ada juga kunjungan ke berbagai rumah sakit dan lembaga pemasyarakatan.Â
Sebagai penyuluh yang bekerja untuk menyukseskan program pemerintah di tengah masyarakat, seperti moderasi beragama dan pencegahan stunting, penyuluh agama Katolik Medan juga terlibat aktif sebagai katekis di paroki dan stasinya masing-masing. Para penyuluh melayani umat dalam bidang kerygma, khususnya mengajar dan mempersiapkan para calon penerima komuni pertama, krisma, dan baptis bayi, serta para katekumen yang akan merima sakramen baptis dewasa atau penerimaan resmi masuk Gereja Katolik.
Deli Serdang Juara
Pemilihan penyuluh agama Katolik teladan yang berlangsung selama tiga hari di Hotel Antares Medan ini diikuti oleh 20 orang penyuluh untuk kategori ASN dan Non-ASN yang berasal dari beberapa kabupaten/kota di Sumatera Utara. Setiap peserta menampilkan video penyuluhan dan memaparkan karya tulis di hadapan peserta lain dan tiga juri, yaitu RP Christian Lumban Gaol, OFM Cap, RP Josafat Ivo Sinaga, OFM Cap, dan Dr. Johanes Lumban Batu, M.Th. Â
Bimas Katolik Kabupaten Deli Serdang keluar sebagai juara I untuk semua kategori. Kategori ASN dimenangi oleh Anton Sembiring, S.Ag yang menampilkan video pelaksanaan katekese di Paroki Santo Yohanes Paulus II, Namo Pecawir, Tuntungan dan karya tulis berjudul Model Pendampingan Kaum Remaja seturut spiritualitas Santo Yohanes Bosco. Kategori Non-ASN diraih oleh Natalia Sembiring, S.Ag dengan video dan karya tulis yang berjudul Peran Ibu dalam Membangun Moralitas Anak di Rayon Santo Yosef Delitua. Anton dan Natalia akan mewakili Sumatera Utara pada ajang pemilihan Penyuluh Agama Katolik Teladan Tingkat Nasional di Jakarta.
Ada pun juara III untuk kategori ASN diraih oleh Deston Manalu, S.Ag dari kantor Bimas Katolik Kabupaten Tapanuli Tengah. Â Judul video dan pemaparan karya tulisnya adalah Peran Penyuluh Agama Katolik pada Komunitas Basis Gereja Stasi Kristus Raja Alam Semesta Suga-Suga, Tapanuli Tengah. Deston menyoroti dinamika kehadiran penyuluh dalam kehidupan menggereja pedesaan di wilayah Tapanuli Tengah.Â
Sementara itu juara II kategori Non-ASN jatuh ke tangan penyuluh Kota Gunung Sitoli, Nias, atas nama Bernadet Lidwina Sarumaha. Ia menampilkan video dan karya tulis berjudul Pentingnya Pendampingan Orang Muda Katolik dalam Memahami Panggilannya. Sedangkan juara III kategori Non-ASN diraih oleh Elimanto Silalahi dari Kabupaten Simalungun yang menampilkan video dan karya tulis berjudul Memahami Arti Perbedaan dan Persamaan Ibadah Lingkungan, Devosi, dan Liturgi.
Memberi Pelayanan Terbaik
Kegitan ini berjalan dengan baik, lancar, dan akrab. Bernadet Lidwina Sarumaha yang terpilih untuk memberikan kesan dan pesan mengatakan sangat bahagia hadir dalam event ini. "Saya tidak melihat diri saya sebagai orang Nias di sini karena penerimaan penuh keakraban dari teman-teman. Padahal baru pertama kali saya ke Kota Medan. Saya berpesan, jadilah versi terbaik dari diri kita masing-masing', katanya. Sementara Anton Sembiring mengatakan senang bisa juara dan berharap tetap juara di tahun mendatang.