Mohon tunggu...
Bimbi Margareta Setiawati
Bimbi Margareta Setiawati Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi

Hobi membaca buku

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Peran Analis Kesehatan dalam Pelayanan Kesehatan

13 November 2024   10:50 Diperbarui: 13 November 2024   11:59 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.harianpijar.com/read/2021/11/09/42348/peranan-atlm-atau-analis-kesehatan-dalam-menunjang-diagnosis-dokter

     

     Peran analis dalam pelayanan kesehatan sangat penting dalam mendukung upaya peningkatan kualitas diagnosis, pengobatan, dan pencegahan penyakit. Analis kesehatan bertanggung jawab atas pengelolaan berbagai proses laboratorium dan interpretasi data medis yang menjadi landasan utama dalam pengambilan keputusan klinis. Keakuratan dan keandalan hasil yang diperoleh oleh analis kesehatan tidak hanya memengaruhi perawatan individual pasien, tetapi juga memengaruhi efisiensi dan efektivitas sistem kesehatan secara keseluruhan.

     Dalam dunia laboratorium terdapat beberapa istilah-istilah umum yang harus di pahami sebagai tenaga analis kesehatan, yakni tahap Pra-Analitik, Analitik, dan Pasca-Analitik. Pertama tahap Pra-Analitik, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan dalam tahap ini yaitu pengambilan spesimen. Meliputi pengambilan darah, urin, feses, dan cairan tubuh lainnya. Lalu, jenis tabung spesimen. Memiliki warna-warna tabung berbeda sesuai isi yang ada di dalamnya seperti darah lengkap yang menggunakan tabung berwarna ungu (mengandung EDTA), kimia klinik menggunakan tabung berwarna merah (serum), dan lain sebagainya. Kemudian, volume spesimen. Disesuaikan berdasarkan pasien (bayi, dewasa, lansia) dengan kebutuhan seperti 2cc atau 3cc. Terakhir, persyaratan pasien. Meliputi berpuasa atau tidak. Jika terdapat peristiwa pengambilan ulang darah pasien, lebih mudah jika pasien tidak dalam kondisi berpuasa.

     Kedua tahap Analitik, meliputi pengoperasian alat. Mulai menyalakan alat dan memastikan alat mencapai suhu optimal, menjalankan dan memasukkan nilai kalibrasi, serta memastikan hasil kontrol sesuai standar dan memasukkan nilai kontrol. Lalu, proses running sample. Melibatkan spesimen dimasukkan ke alat untuk diuji. Terakhir, prosedur mikro. Dilakukan dengan mendeteksi kuman dan virus pada sampel mikrobiologi.

     Ketiga tahap Pasca-Analitik, terdapat dua hal yang harus diperhatikan dalam tahap ini yaitu pengolahan hasil dan penanganan masalah. Pengolahan hasil dilakukan dengan meninjau hasil tes, memastikan hasilnya sesuai standar, dan mengkomunikasikan hasil tersebut. Sementara, penanganan masalah dilakukan jika ada masalah seperti sampel lisis, maka perlu dilakukan pengambilan ulang dengan melakukan komunikasi yang baik kepada pasien. Menjadi seorang analis kesehatan yang memiliki peran penting dalam pelayanan kesehatan harus memahami bagaimana bersikap profesional dan etis, terutama saat menghadapi pasien serta berhati-hati dalam proses pengambilan sampel yang melibatkan jarum untuk menghindari cedera atau kontaminasi.

Penulis:
Bimbi Margareta, mahasiswi fakultas Vokasi prodi Teknologi Laboratorium Medik, Universitas Airlangga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun