Adapun konsep strategi TDM yang dapat dilakukan dalam upaya mengatasi masalah kemacetan lalu lintas di kawasan perkotaan antara lain:
Kebijakan ini lebih menekankan pada pengaturan waktu aktivitas/mobilitas orang dan barang agar tidak terjadi pada waktu yang bersamaan. Jam Puncak (peak hour) volume lalu lintas akan bergeser dan terbagi secara merata pada jam-jam lain. Strategi yang dapat dilakukan berupa:
Pertama, penerapan perbedaan jam masuk dan pulang karyawan perkantoran, pabrik dan anak sekolah
Kedua, pembatasan/pelarangan waktu operasional angkutan barang berdimensi besar pada jam-jam sibuk yang menghambat kecepatan dan ruang gerak kendaraan kecil lainnya.
Manajemen Rute atau Lokasi
Kebijakan dalam rangka mendistribusikan volume lalu lintas pada ruas jalan lainnya dan/atau membatasi volume pergerakan pada ruas jalan yang berpotensi menimbulkan kemacetan pada jam puncak (peak hour). Strategi yang dapat dilakukan berupa:
Pertama, penerapan Jalan Berbayar pada kawasan pusat bisnis (Central Business District) dimaksudkan agar menghindari kepadatan lalu lintas dan mengurangi penggunaan kendaraan pribadi untuk mempertahankan kinerja ruas jalan. Pada satu sisi, meminimalkan kemacetan lalu lintas, juga menjadi sumber pendapatan baru Pemda yang bisa dialihkan dalam perbaikan infrastruktur dan transportasi umum.
Kedua, penerapan Manajemen Lalu Lintas dengan menyesuaikan prioritas arah lajur lalu lintas dengan jam puncak (peak hour) pada pagi dan sore hari.
Dan ketiga, strategi lain seperti penetapan rute khusus angkutan barang, Rute Aman Selamat Sekolah (RASS) dan Kawasan Tertib Lalu Lintas (KTL).
Manajemen Moda Transportasi
Kebijakan ini bertujuan bahwa mengoptimalkan penggunaan ruang jalan dengan kendaraan yang memiliki okupansi besar. Dominasi kendaraan pribadi menyebabkan ketidakefisienan dalam penggunaan ruang jalan yang saat ini sudah sangat terbatas dibandingkan dengan panjang jalan yang ada.