Jakarta merupakan salah satu kota yang sangat sibuk. Bukan hanya itu, padatnya kota Jakarta juga merupakan suatu keunikan tersendiri. Kepadatan kota Jakarta tidak hanya dari segi padatnya manusia saja, namun juga termasuk padatnya kendaraan. Hampir setiap hari ribuan bahkan mungkin sampai berjuta kendaraan yang berlalu lalang di kota Jakarta.
Kereta merupakan salah satu kendaraan umum yang sering dipakai oleh masyarakat. Di kota Jakarta, juga ada kereta listrik yang biasa disebut dengan commuter line.Nah pada salah satu tempat yang sangat ramai dengan penumpang kereta baik kereta api maupun kereta listrik adalah stasiun Pasar Senen.Â
Stasiun Pasar Senen sendiri berada di Jakarta Pusat, tepatnya di jalan Letjen Soeprapto. Siapa sangka kalau hampir 10 menit bahkan mungkin tidak sampai 10 menit kereta lalu lalang melintas di perlintasan Pasar Senen. Tentunya hal ini merupakan salah satu penyebab kemacetan di Jalan Letjen Soeprapto. Apalagi ketika jam sibuk, yaitu jam berangkat kerja (Pagi) dan jam pulang kerja (Sore). Bukan hanya itu letak perlintasan yang sangat dekat dengan 2 traffic lightmembuat perlintasan ini sangatlah pada apabila bersamaan dengan jam sibuk, traffic light, dan pastinya melintasnya kereta.
Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan berkoordinasi dengan Pemerintas Provinsi DKI Jakarta dan Polda Metro Jaya berencana akan melakukan uji coba penutupan perlintasan sebidang Jalan Letjen Soeprapto. Dalam jumpa pers pada tanggal 29 Agustus 2016, dijelasakan bahwa uji coba penutupan akan dilaksanakan mulai tanggal 1 hingga 31 Oktober 2016. Sebelumnya telah dilakukan sosialisasi dengan beberapa elemen masyarakat berkenaan dengan pemberlakuan uji coba penutupan perlintasan sebidang ini.
Dengan diberlakukannya uji coba pastinya aka nada dampak yang ditimbulkan. Dalam hari biasa, antrian dari arah timur ketika pagi hari dan antrian dari barat ketika sore hari sangatlah padat. Bisa dibayangkan jika diberlakukan uji coba maka antrian akan semakin padat ketika jam sibuk.Â
Dengan semakin padatnya antrian pastinya juga akan terbenak bahwa ingin mencari jalur alternatife lain yang pastinya jauh dari kata antrian yang padat. Rute angkutan umum juga ada yang akan mengalami perubahan. Misalnya Metromini 47 Senen-Pondok Kopi, Mikrolet 46 Senen-Pulogadung, Metromini 03 Senen-Rawamangun, dan masih ada beberapa lagi. Kemudian akibat rute dan pola perjalanan yang berubah, pastinya kinerja simpang Senen akan mengalami penurunan.
Jalur-jalur alternatif yang ada pastinya akan mengalami peningkatan kepadatan. Hal ini juga akan menimbulkan cerita baru, dimana yang pada awalnya jalur yang tidak banyak dilewati oleh para pengendara akan menjadi padat.
Jadi untuk para pengendara, bersiaplah dengan beberapa kemungkinan dan dampak yang akan ditimbulkan oleh diberlakukannya uji coba penutupan perlintasan sebidang Letjen Soeprapto. Bagi pengendara agar mengerti jalur-jalur alternatif yang ada dan pastinya jalur tersebut efektif untuk dilewati. Bukan hanya untuk pengendara saja, untuk pengguna kendaraan umum Metromini dan Mikrolet juga harus mengetahui dan mengerti. Jika tidak, yang biasanya jalan yang dilewati pada hari biasa, pada pelaksaan uji coba jalan tersebut tidak dilewati.
Terlepas dari pengendara dan pengguna kendaraan umum, masyarakat sekitar juga harus lebih mengerti. Karena jalur alteratif sepi akan dilewati oleh banyak pengendara dan kendaraan umum.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H