“Lili dan Natasya adalah teman sekelas disebuah taman kanak-kanak, kedua anak tersebut telah berteman sejak mereka kecil karena mereka adalah tetangga. Lili dilahirkan dalam sebuah keluarga petani, ayah dan ibu Lili bekerja di ladang setiap hari. Sedangkan ayah dan ibu Natasya bekerja di kantor, ibunya adalah seorang sekertaris dan ayahnya adalah seorang manajer di sebuah perusahaan. Orang tua Lili yang setiap hari bekerja di ladang tidak memperhatikan perkembangan anaknya, mereka menyerahkan pendidikan anaknya sepenuhnya di sekolah, terlebih lagi mereka hanyalah lulusan SD dan tidak berwawasan luas. Berbeda dengan ayah dan ibu Natasya yang merupakan orang terpelajar dan berwawasan luas, mereka selalu mengajarkan sesuatu kepada Natasya, bahkan mereka selalu membelikan buku cerita dan membacakannya sebelum Natasya tidur. Ketika berada di taman kanak-kanak Lili sangat sulit belajar membaca dan menulis, butuh waktu yang lama bagi guru untuk mengajari Lili membaca sebuah kalimat. Berbeda dengan Natasya, anak perempuan yang cantik ini sangat cepat sekali membaca dan menulis kalimat.” Mengapa hal ini bisa terjadi? Apa yang menyebabkan hal tersebut terjadi?
Dalam kasus diatas, ayah dan ibu Lili yang setiap hari bekerja keras di ladang tidak sempat memperhatikan perkembangan anaknya, setiap pulang kerja mereka langsung beristirahat karena kelelahan. Orang tua Lili tidak menyadari betapa pentingnya mereka dalam perkembangan anaknya, terutama perkembangan bahasa yang didalamnya mencakup beberapa aspek seperti kemampuan membaca dan menulis(literasi). Berbeda dengan Natasya, teman sekelas Lili ini sangat mendapat perhatian orang tuanya, Natasya selalu diajarkan hal-hal kecil seperti mengucapkam kalimat-kalimat dan meng-ejanya, ditambah lagi orang tua Natasya memiliki pengetahuan dan wawasan yang luas sehingga Natasya mendapatkan banyak ilmu dari orang tuanya.
Sebelum anak mampu membaca dan menulis, mereka harus menguasai ketrampilan tertentu, ketrampilan yang merupakan dasar dari kemampuan menulis dan membaca(Literasi). Ketrampilan sebelum membaca bisa dibagi menjadi dua jenis: (1) kemampuan membaca oral, seperti kosakata, sintaksis, struktur bertutur, dan pemahaman terhadap bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi; dan (2) kemampuan bersuara khusus (membaca tulisan dengan suara khusus) yang membantu pengodean kata-kata yang dicetak. Tiap jenis kemampuan ini rupanya memiliki dampak tersendiri (NICHD Early Child Care Research Network, 2005b; Lonigan, Burgess, & Anthony, 2000; Whitehurst & Lonigan, 1998). Pada cerita diatas, Lili mengalami kesulitan untuk membaca dan menulis karena dia belum menguasai ketrampilan-ketrampilan dasar sebelum menulis. Hal tersebut terjadi karena orang tuanya tidak pernah mengajari Lili kemampuan tersebut. Berbeda dengan Natasya yang selalu diperhatikan dan diajari oleh orang tuanya juga selalu dibelikan buku cerita, hal tersebut sangat berpengaruh pada kemampuan Literasi anak.
Faktor lain yang mempengaruhi perkembangan bahasa anak usia dini adalah interaksi sosial, jumlah kosakata, kemampuan sintaksis dan struktur bertutur anak akan berkembang ketika ia sering berinteraksi dengan keluarga dan orang lain. Sebagai orang tua yang baik seharusnya kita lebih memperhatikan perkembangan anak kita, dengan cara sering mengajaknya berbicara, membelikannya permainan huruf, membelikannya buku-buku cerita dan menyuruhnya menceritakan pengalamannya. Terlebih lagi jika kita mampu menyediakan perpustakaan kecil untuk anak kita, dengan begitu kemampuan Literasi anak kita akan berkembang dengan cepat dan baik.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI