Mohon tunggu...
Bimasena
Bimasena Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Blog untuk laporan kegiatan KKM

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

"SELUSIN", Menggali Potensi Anak-Anak TPQ dalam Lomba Seni Islami

30 Januari 2024   20:42 Diperbarui: 31 Januari 2024   17:53 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Mahasiswa KKM bersama Peserta/Dokpri

"SELUSIN: Semarak Lomba Seni Islami Anak Muslim" yang berlokasikan di MI Siti Fatimah menggambarkan bukan hanya sekadar kegiatan perlombaan seni, melainkan kegiatan yang melibatkan seluruh aspek kehidupan masyarakat desa Tawangrejeni. Dari persiapan panitia hingga momen penutupan, SELUSIN menjadi panggung kegembiraan, kebersamaan, dan tumbuh kembangnya potensi anak-anak TPQ.

Pukul 06.30, panitia telah sibuk memastikan segala sesuatu berjalan sesuai rencana. Mereka bukan hanya pengatur acara, tetapi juga pembimbing dan penyemangat bagi anak-anak yang akan bersaing. Registrasi peserta dimulai pukul 07.00, menyaksikan kehadiran ribuan mata yang penuh semangat, siap untuk menunjukkan bakat dan kecintaan mereka pada seni Islami.

Pukul 08.00, suasana panggung di MI Siti Fatimah berubah menjadi meriah dengan hadirnya seorang MC yang penuh energi. Penyanyian lagu Indonesia Raya diiringi oleh dirigen dan instrumen membangkitkan semangat nasionalisme, menciptakan suasana yang meriah dan sarat makna.

Acara Pembukaan/Dokpri
Acara Pembukaan/Dokpri
Sambutan dari perwakilan Mahasiswa KKM, ketua TPQ, dan kepala desa menjadi pemicu semangat para peserta. Kata-kata inspiratif mereka memberikan dorongan bagi anak-anak untuk memberikan yang terbaik. Doa pembukaan bukan hanya sebagai formalitas, melainkan ikhtiar bersama untuk mendapatkan berkah dan kesuksesan dalam SELUSIN.

Sambutan Bapak Kepala Desa
Sambutan Bapak Kepala Desa
Setelah pembukaan, peserta dengan antusias menuju lokasi lomba masing-masing. Lomba sambung ayat, adzan, cerdas cermat, mewarnai, dan fashion show diadakan di berbagai tempat, menciptakan panggung seni yang menyeluruh di MI Siti Fatimah. Ruang kelas menjadi arena bagi lomba sambung ayat yang diikuti oleh 24 anak, panggung dihiasi oleh lomba adzan yang diikuti oleh 28 anak, masjid menjadi tempat lomba cerdas cermat dengan 13 kelompok peserta, sedangkan kelas 1 & 4 diisi dengan kreativitas anak-anak pada lomba mewarnai, dan kelas 3 & 5 menjadi catwalk bagi lomba fashion show yang diikuti oleh 27 anak.

Antusiasme dan semangat persaingan yang sehat terpancar dari setiap peserta. SELUSIN tidak hanya menjadi panggung prestasi, tetapi juga wadah untuk memupuk rasa persaudaraan dan kerjasama antar-TPQ. Seiring berjalannya waktu, SELUSIN bukan sekadar kegiatan tahunan, melainkan momentum untuk memperkokoh kebersamaan dan mengeksplorasi potensi anak-anak.

Setelah semua perlombaan selesai, panggung utama menjadi saksi momen pengumuman juara dan penyerahan hadiah. Piala dan sertifikat menjadi tanda penghargaan untuk prestasi anak-anak. Kegembiraan dan kebanggaan terpancar dari wajah mereka, serta sorak-sorai dari orang tua dan pengajar TPQ yang menyaksikan tumbuh kembangnya anak-anak mereka.

SELUSIN tidak hanya menjadi cerminan keberhasilan acara perlombaan, melainkan juga membawa dampak positif jangka panjang dalam memupuk kecintaan pada seni Islami dan meningkatkan rasa kebersamaan di antara anak-anak TPQ. Dengan semangat SELUSIN, desa Tawangrejeni telah menciptakan sebuah tradisi yang tak hanya memberikan kebahagiaan, tetapi juga menanamkan nilai-nilai luhur dalam setiap langkah kecil generasi penerus.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun