Perpisahan mahasiswa KKM dengan SDN 1 Tawangrejeni pada tanggal 22 Januari 2024 menjadi momen yang penuh dengan nuansa emosional dan keceriaan. Mulai pukul 06.00 WIB, mahasiswa Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) dengan semangat mulai merancang mading sekolah sebagai kenang-kenangan dari mereka. Mading yang dirancang dengan penuh dedikasi berisi pesan-pesan penting, seperti stop bullying, konsep 5S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan, Santun), serta kata ajaib.Â
Pembuatan mading tidak hanya sekadar aktivitas artistik, melainkan bentuk pengajaran praktis bagi siswa. Dengan pesan stop bullying, diharapkan siswa dapat memahami pentingnya menghormati dan mendukung satu sama lain, menciptakan lingkungan belajar yang aman dan positif. Konsep 5S diwujudkan sebagai upaya bersama untuk menciptakan ruang belajar yang teratur dan bersih, menciptakan atmosfer kondusif untuk proses pembelajaran.Â
Sementara itu, kata ajaib yang tertuang di mading menjadi pondasi untuk membangun interaksi sosial yang lebih baik di lingkungan sekolah. Setiap kata, seperti tolong, terimakasih, permisi, dan maaf, mencerminkan nilai-nilai sopan santun yang sangat dihargai dalam kehidupan sehari-hari.
Perpaduan pesan-pesan tersebut menciptakan mading yang tidak hanya estetis, tetapi juga penuh dengan makna mendalam. Momen perpisahan tidak hanya meninggalkan kenangan yang indah, tetapi juga memberikan warisan berupa nilai-nilai positif yang dapat membimbing siswa dalam perjalanan pendidikan dan kehidupan mereka.
Setelah upacara bendera pagi selesai, acara perpisahan diawali dengan sambutan hangat dari Ketua KKM, Adhitya Salman Alfarisyi. Beliau menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam kepada seluruh siswa dan guru SDN 1 Tawangrejeni yang telah menerima mahasiswa KKM dengan baik. Permohonan maaf dan harapan untuk masa depan yang gemilang juga turut disampaikan, menciptakan atmosfer emosional yang menyelimuti di setiap sudut halaman sekolah.
Sambutan tersebut bukan hanya kata-kata formal, melainkan ungkapan hati yang tulus dari mahasiswa KKM yang telah membimbing dan memberikan ilmu kepada siswa selama satu bulan. Mereka mendedikasikan waktu dan pengetahuan untuk melihat pertumbuhan anak-anak tersebut, sehingga perpisahan bukanlah akhir dari sebuah tugas, melainkan awal dari ikatan yang tak terputus.
Setelah sambutan, suasana haru bercampur keceriaan ketika seluruh warga sekolah bersama-sama menyanyikan lagu perpisahan. Melalui serangkaian lirik yang menyentuh hati, tergambar perasaan terima kasih, harapan, dan kenangan yang tak terlupakan. Seiring nada lagu yang merdu, keakraban antara mahasiswa KKM dan siswa semakin terasa, menciptakan ikatan yang sulit dilupakan.
Momen berharga tak berhenti di sana. Setelah menyanyi bersama, giliran untuk berfoto dan membuat video kenang-kenangan. Kamera ponsel menjadi saksi bisu bagaimana senyum-senyum kebahagiaan dan isak tangis keharuan menjadi bagian dari selembar kertas perjalanan hidup mereka. Ini bukan hanya sekadar dokumentasi, tetapi sebuah arsip yang akan selalu diabadikan dalam hati dan ingatan.
Sebelum mengakhiri acara, seluruh guru di SDN 1 Tawangrejeni memberikan ucapan terimakasih kepada mahasiswa KKM. Mereka menegaskan bahwa peran mahasiswa KKM sangatlah berarti dalam mendukung proses pembelajaran di sekolah. Ucapan terimakasih disertai dengan harapan bahwa semangat belajar dan mengajar akan terus berkobar di hati siswa dan mahasiswa KKM.
Perpisahan ini bukanlah akhir, tetapi awal dari sebuah perjalanan baru. Mahasiswa KKM dan siswa SDN 1 Tawangrejeni meninggalkan jejak pendidikan yang tak terhapuskan. Semoga api semangat ini akan terus menyala, menerangi jalan mereka masing-masing menuju masa depan yang cerah dan penuh prestasi. Selamat tinggal, SDN 1 Tawangrejeni, terima kasih atas segala kenangan yang telah kita buat bersama!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H