Mohon tunggu...
Bimasena
Bimasena Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Blog untuk laporan kegiatan KKM

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dari Desa ke Digital: Kunjungan UMKM Jamu Ibu Siti di Tawangrejeni

12 Januari 2024   21:16 Diperbarui: 12 Januari 2024   21:28 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mahasiswa KKM Berfoto dengan Ibu Siti dan Jamunya (dokpri)

Pada hari Kamis, 28 Desember 2023, mahasiswa Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) UIN Malang mengunjungi salah satu UMKM di RW 2, Dusun Krajan, Desa Tawangrejeni, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang, yang dikelola oleh seorang ibu rumah tangga bernama Ibu Siti. Fokus utama UMKM ini adalah memproduksi jamu tradisional dengan beragam jenis, seperti kunir asem, kunci sirih, beras kencur, temulawak, dan gejah. Beliau dengan hangat menerima tim KKM dan bercerita mengenai perjalanan bisnisnya yang diwarnai oleh suka duka.

Salah satu aspek menarik dari produk jamu buatan Ibu Siti adalah kemasannya yang praktis dalam bentuk botol dengan harga yang sangat terjangkau, hanya Rp.5000,- per botol. Pengemasan seperti ini bertujuan untuk memudahkan konsumen dalam mengkonsumsi dan membawa produknya. Ibu Siti juga cerdas dalam memanfaatkan media sosial, khususnya WhatsApp. Sebagai sarana penjualan tambahan, memperluas jangkauan pasar dan mempermudah konsumen dalam penjualan langsung. Beliau aktif memanfaatkan fitur story dan grup WhatsApp  untuk memperluas jangkauan pasar.

Ibu Siti menggunakan fitur story WhatsApp untuk mempromosikan jamunya dengan tambahan caption yang menarik. Melalui story WhatsApp tersebut, Ibu Siti memberikan gambaran kepada pelanggan tentang keunggulan dan manfaat dari setiap jenis jamu yang diproduksinya. Dengan cara ini, ia berhasil menarik perhatian konsumen bahkan sebelum mereka melakukan kontak langsung atau pembelian. Selain itu, Ibu Siti juga mempromosikan jamu produksinya melalui grup WhatsApp. Mulai dari grup ibu-ibu PKK, grup rutinan tahlil, grup arisan, dan lainnya. 

Dengan memanfaatkan Story dan grup WhatsApp, Ibu Siti berhasil menciptakan pendekatan yang personal dan interaktif dengan pelanggannya. Hal ini tidak hanya mempermudah akses pelanggan dalam penjualan langsung, tetapi juga meningkatkan kepercayaan dan loyalitas pelanggan terhadap produk jamu tradisional yang dihasilkannya.

Keunggulan lain yang tidak kalah menarik adalah ketahanan produknya. Jamu produksi Ibu Siti ini dapat bertahan selama 4-5 hari di dalam kulkas dan 2 hari pada suhu ruang. Hal ini tentu memberikan kemudahan kepada konsumen dalam menyimpan dan mengkonsumsi produk dengan lebih fleksibel.

Dalam percakapan yang penuh keakraban dengan mahasiswa KKM, Ibu Siti membagikan pengalamannya menjalankan bisnis jamu ini. Meskipun rata-rata penjualan per hari berada pada kisaran 25-35 botol, namun beliau menyebutkan bahwa saat ada acara tertentu, angka penjualan bisa melonjak mencapai 50 botol. Namun, di tengah kesuksesan itu, beliau juga menghadapi keterbatasan pada peralatan produksinya, terutama pada kapasitas blender yang tidak sesuai dengan jumlah produksi. Meski demikian, semangat dan dedikasi Ibu Siti tak tergoyahkan untuk terus memajukan usahanya.

Yang menarik, Ibu Siti memulai proses pembuatan jamu pada malam hari dan dijual di pagi harinya. Kunci keaslian jamu buatannya terletak pada penggunaan bahan-bahan baku berkualitas tinggi, seperti gula dan rempah asli. Gula alami memberikan kelembutan rasa pada jamu tanpa memberikan efek berlebihan pada kesehatan. Sementara rempah-rempah asli, seperti daun luntas, asem, daun sirih, daun salam, kunyit, lengkuas, jahe, dan kunci memberikan manfaat kesehatan yang telah dikenal secara turun-temurun dalam pengobatan tradisional.

Mahasiswa KKM Menyiapkan Bahan untuk Membuat Jamu (dokpri)
Mahasiswa KKM Menyiapkan Bahan untuk Membuat Jamu (dokpri)
Kunjungan ini bukan hanya memberikan wawasan mendalam mengenai tantangan dan keberhasilan UMKM di desa Tawangrejeni, tetapi juga menggugah semangat mahasiswa KKM UIN Malang untuk turut berkontribusi dalam mengembangkan potensi UMKM di wilayah tersebut. Dengan menyelami lebih dalam realitas sosial dan ekonomi masyarakat lokal, diharapkan mahasiswa dapat menjadi contoh positif dalam mendukung dan memperkuat basis ekonomi lokal.

Mahasiswa KKM Mengemas Jamu (dokpri)
Mahasiswa KKM Mengemas Jamu (dokpri)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun