Jaman digital. Jaman yang dipenuhi dengan gadget listrik digital di tangan setiap orang, dan jaman yang dipenuhi dengan sikap individualistik.
Teknologi yang berkembang dengan cepat ikut mendorong perkembangan pendidikan melalui internet. Sekarang, banyak sekali warga Indonesia yang mendapatkan pendidikan melalui internet, seakan fungsi sekolah perlahan-lahan menjadi seperti peralatan usang. Pergi ke sekolah pun perlahan-lahan dianggap sebagau suatu formalitas saja yang dilakukan untuk melanjutkan ke jenjang kehidupan selanjutnya.
Namun, manusia diciptakan oleh Tuhan dengan keunikan yang membedakannya dengan mahkluk hidup yang lain: manusia adalah makhluk sosial. Sudah seharusnya manusia membantu sesamanya. Sudah seharusnya manusia berjuang bersama banyak sekali capaian yang telah diraih manusia dengan bantuan sesamanya. Sudah selayaknya manusia berdiri bersama menjalani kehidupan di dunia besar ini.
Keunikan ini juga menjadi tujuan hidup manusia, yaitu untuk membantu sesama manusia mencapai keberhasilan dan kesejahteraan bersama. Berbagai macam hal baik inovasi, teknologi, budaya, dan berbagai hal lain tak dapat dibentuk tanpa upaya bersama manusia. Tanpa upaya manusia dalam bekerja sama dan berkembang bersama, manusia tidak akan mencapai apa yang telah dicapai saat ini.
Sayangnya, manusia yang termasuk warga Indonesia telah mengalah pada komsumerisme dan individualisme. Semakin banyak individu yang menjadi lebih serakah dan terpapar kebiasaan konsumtif mereka. Banyaknya teknologi yang ada menumbuhkan kebiasaan yang tak diinginkan, terutama kebiasaan yang bersifat individualistik. Hal ini sama saja dengan merusak apa yang telah diciptakan Tuhan, mengubah manusia yang berupa makhluk sosial menjadi makhluh individual.Â
Pendidikan dan Komunitas Sebagai Sarana Perkembangan Sosial
Pendidikan dan sekolah memang penting, terutama di abad sekarang. Namun, manusia masih merupakan makhluk sosial. Sudah selayaknya manusia membentuk hubungan dengan sesama manusia.
Pendidikan menjadi salah satu dasar utama bagi manusia di zaman sekarang. Tanpa pendidikan, manusia bisa dipandang seperti  kera yang bahkan memiliki beberapa kemampuan menarik mereka sendiri. Melalui pendidikan, manusia dapat berkembang serta menggunakan kemampuan mereka sepenuhnya.
Kemampuan yang didapat melalui pendidikan sendiri tidak dibatasi. Banyak sekali hal yang dapat dipelajari melalui pendidikan, terutama kemampuan sosial dalam pendidikan di sekolah. Kemampuan sosial tersebut yang menjadikan sekolah suatu tempat penting dalam kehidupan manusia. Sekolah pun tidak hanya sebagai tempat belajar, tetapi sebagai tempat berinteraksi dan membentuk hubungan antar sesama.
Kemampuan sosial yang didapatkan di sekolah menjadi suatu pelajaran yang penting bagi para calon anggota masyarakat dan suatu aspek penting bagi anggota masyarakat saat ini. Melalui sekolah, manusia pun dapat menjaga hubungan mereka dengan sesama serta mencegah terbentuknya sifat individualisme berlebihan dalam manusia. Pada akhirnya, sesama manusia pun dapat mendorong satu sama lainnya untuk mencapai hasil maksimal mereka.
Tidak hanya itu, di sekolah pasti terdapat berbagai macam komunitas. Komunitas yang terbentuk dari suatu minat, konsensus, ataupun keinginan memiliki suatu kesamaan antar individu yang menjadi lem antar anggota. Hal tersebut memperkuat hubungan satu dengan yang lain, membentuk suatu hubungan yang erat. Sama seperti suatu senyawa kimia yang sulit dipisahkan unsur-unsurnya, satu komunitas akan membentuk kemampuan sosial yang baik melalui hubungannya yang erat.
Eratnya Anggota Komunitas di Kolese Kanisius
Sebagai metode untuk membentuk karakter siswa lebih lanjut, Kolese Kanisius memberikan kesempatan bagi para siswa untuk membentuk komunitas antar siswa. Beberapa komunitas tersebut berdasar atas suatu minat atau topik. Terdapat beberapa komunitas resmi seperti komunitas rubik (CaniCube), teknik (CaniEngineering), dan budaya Jepang (CaNihon), serta beberapa komunitas yang dibentuk murid tak resmi seperti komunitas permainan ritme.