Perjumpaan Pertama
Pagi itu, setelah menjalani dinas luar kota selama 3 hari, aku menginjakkan kaki kembali di kantor, setelah keluar lift dengan bergegas berjalan memasuki selasar menuju ruang biro hukum, berpapasan dengan wajah cantik yg berjalan dengan percaya diri bahkan cenderung gagah dan senyum manis yang tersungging di bibir tipisnya. Hari itu pertama kali saya melihatnya, sekilas terbersit pertanyaan, siapakah dia? Anak PKL kah, atau anak nyasar?....
Tak lama, gadis tersebut masuk ke ruang biro hukum dan duduk dengan santainya di kursi bu Eny .... Lha siapakah dia, sekretaris baru pengganti bu Eny? Wow asyik banget, apalagi kalau bu Eny yg sdh 50 thn, bisa ditukar dengan 2 gadis yang berumur 25 tahunan 2 seperti dia .... Hehehehehehe (sorry bu Eny just joke ...)
Ya ternyata dia salah satu dari 9 calon pegawai yang magang di Biro Hukum .... Namanya Feby Sabrina Mega.
Feby yang saya tahu
Feby, anak bungsu dari 3 bersaudara, asli padang, lahir dan besar serta tinggal di Kota Bekasi. Ini mungkin yang disebut nasi rendang ala bekasi. Tak lama setelah lulus kuliah S1 Hukum di UnSoed pada pertengahan tahun 2013 , gadis mungil ini menjejakkan kaki di belantara beton gedung kantor ini, diterima sebagai salah satu calon pegawai pada akhir tahun 2013. Awal dari suratan takdir mengenal feby selama 10 bulan kemudian.
Feby itu ternyata tukang tidur, nempel dan nyandar dikit pasti tidur.... Di sofa kantor, di meja kantor, di musholla, naik taksi bahkan numpang mobil orangpun tidur, yang terakhir ini sih gak sopan sama pak sopirnya, hihihihihi ..... feby mudah sekali untuk tidur dan terlelap, gambaran sebuah jiwa yang bebas dan tanpa beban.....(gak percaya? Lihat saja foto feby bobo’ siang....)
Walaupun bertubuh mungil dan kurus, feby orang yg doyan makan, doyan makan dalam arti gadis ini selalu bersemangat melahap makanan yg sdh tersedia untuknya, dengan suapan yg begitu lebar seperti suapannya mas widya. Melihat cara feby berjalan dan makan, terkadang muncul pikiran bahwa feby seperti terlahir salah, seharusnya dia terlahir sebagai cowok.
Pertama kali makan bareng feby terjadi setelah sidang di PN Jaksel. Berlima bersama Irawan, feby, ingrid dan tiara setelah sidang kami makan bersama di mie aceh jali-jali. feby dan tiara pesan mie aceh goreng sedangkan ingrid pesan nasi goreng. Tak lama setelah dihidangkan mie aceh di piring feby segera tandas, bersih tanpa sisa, dan sepertinya kurang, sedangkan tiara tidak cocok dengan rasa mienya dan ingrid sdh terlanjur bete karena nasgornya datang terlambat. dan feby jaim ketika ditawarin untuk nambah makanan, "tidak pak, tks, sdh kenyang" .... padahal mata dan perutnya menunjukan keinginan yang berbeda, masih lapar maksudnya.....hehehehhee
Hampir setiap hari feby membawa bekal makan siang dari rumah yang merupakan masakan ibu tercinta. Dan tak lupa dipamerkan kesemua temannya tapi tanpa mau membaginya, betul-betul sebuah kombinasi, suka pamer, pelit dan egoisnya si anak bungsu....eh namanya kakak harus mengerti dong soal adiknya.
Feby gadis yang cerdas, atau setidak-tidaknya tampak cerdas. suka bertanya bahkan tentang hal-hal yang gak penting, dan tdk pernah kehabisan pertanyaan serta tak pernah puas atas semua jawaban. Salah satu bukti dia cerdas, feby meraih nilai terbaik pada post test pelatihan praktek beracara. Tidak pernah mau kalah dan mengalah, suka berdebat sekaligus seakan mengajak berantem teman bicaranya.