Mohon tunggu...
M.F.A. Bima Sakti
M.F.A. Bima Sakti Mohon Tunggu... Penulis - Akademisi, Aktivis Mahasiswa, Digitalpreneur

Terus tumbuh dan berkembang 1% setiap hari secara konsisten.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Lateral Thinking dalam Berpikir Kreatif

19 Februari 2024   08:48 Diperbarui: 19 Februari 2024   08:56 451
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

oleh: Bima Sakti

Dalam menghadapi tantangan kompleks dan memecahkan masalah yang rumit, sering kali kita mengandalkan kreativitas sebagai kunci utama. Salah satu pendekatan yang telah terbukti efektif dalam merangsang pikiran kreatif adalah lateral thinking. 

Konsep ini, diperkenalkan oleh Edward de Bono, menawarkan cara berpikir yang tidak konvensional dan mengajarkan kita untuk memandang masalah dari berbagai sudut pandang. Dalam artikel ini, kita akan membahas bagaimana lateral thinking dapat membantu Anda merangsang pikiran kreatif dan berpikir di luar kotak. 

Salah satu keunggulan utama lateral thinking adalah kemampuannya untuk membuka pintu untuk kemungkinan yang tak terduga. Seringkali, solusi terbaik untuk suatu masalah tidak selalu tampak pada pandangan pertama. 

Dengan lateral thinking, kita diajarkan untuk melonggarkan batasan pemikiran dan mempertimbangkan berbagai kemungkinan. Ini memungkinkan kita untuk menemukan solusi yang kreatif dan inovatif yang mungkin terlewatkan oleh pendekatan konvensional.

Lateral thinking juga mendorong pemikiran asosiatif, yang melibatkan menciptakan hubungan antara konsep atau gagasan yang mungkin terlihat tidak berhubungan sama sekali. 

Dengan menciptakan asosiasi bebas, kita dapat menemukan hubungan yang tidak jelas pada pandangan pertama. Ini membantu merangsang pikiran kreatif dan membuka jendela menuju ide-ide yang tidak terduga. Dengan memperluas jangkauan pemikiran kita, kita dapat menemukan solusi yang lebih inovatif untuk masalah yang kompleks.

Berpikir terbalik adalah bagian penting dari lateral thinking. Ini melibatkan melihat masalah dari sudut pandang yang berlawanan dari yang biasanya diambil. Misalnya, jika Anda berusaha untuk meningkatkan keuntungan perusahaan Anda, berpikirlah tentang apa yang akan dilakukan pesaing Anda untuk menyebabkan penurunan keuntungan. Dengan memaksa diri Anda untuk berpikir terbalik, Anda dapat merangsang pikiran kreatif Anda dan menemukan solusi yang mungkin terlewatkan.

Terakhir, lateral thinking membantu Anda membangun keterampilan pemecahan masalah yang lebih baik secara keseluruhan. Dengan mempraktikkan lateral thinking secara teratur, Anda akan melatih otak Anda untuk berpikir di luar batas konvensional dan menghadapi masalah dengan kreativitas dan keberanian. Ini akan membuat Anda lebih efektif dalam mengatasi tantangan yang kompleks dan menemukan solusi yang inovatif.

Merangsang pikiran kreatif adalah kunci untuk menghadapi tantangan dengan kreativitas dan inovasi. Dengan menerapkan lateral thinking dalam pemikiran Anda, Anda dapat membuka pintu untuk kemungkinan yang tak terduga, mendorong pemikiran asosiatif, memaksa Anda untuk berpikir terbalik, dan membangun keterampilan pemecahan masalah yang lebih baik. Jangan ragu untuk mengadopsi pendekatan yang tidak konvensional atau mengikuti jalur yang tidak lazim. Siapa tahu, solusi yang Anda cari mungkin saja terletak di luar batas-batas pemikiran yang konvensional.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun