Mohon tunggu...
M.F.A. Bima Sakti
M.F.A. Bima Sakti Mohon Tunggu... Penulis - Akademisi, Aktivis Mahasiswa, Digitalpreneur

Terus tumbuh dan berkembang 1% setiap hari secara konsisten.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Membuka Pintu Kreativitas dan Inovasi dengan Lateral Thinking

18 Februari 2024   18:42 Diperbarui: 18 Februari 2024   18:45 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

oleh : Bima Sakti

Dalam dunia yang terus berubah dengan cepat, kemampuan untuk berpikir kreatif dan inovatif menjadi semakin penting. Salah satu konsep yang sangat memengaruhi kemampuan ini adalah lateral thinking. Ditemukan oleh psikolog dan penulis terkenal, Edward de Bono, lateral thinking adalah pendekatan terhadap pemecahan masalah yang menekankan pada keberanian untuk berpikir di luar batas konvensional. Artikel ini akan menjelaskan konsep lateral thinking, mengapa penting untuk memahaminya, dan bagaimana ia membuka pintu kreativitas dan inovasi. 

Lateral thinking adalah jenis pemikiran kreatif yang berfokus pada pemecahan masalah dengan cara yang tidak langsung atau tidak konvensional. Sementara pemikiran konvensional cenderung mengikuti pola logis dan linear, lateral thinking mengajarkan kita untuk melonggarkan batasan pemikiran dan mempertimbangkan berbagai kemungkinan. Dalam penggunaan lateral thinking, tidak ada batasan yang ketat pada cara kita memandang masalah. Ini memungkinkan kita untuk menemukan solusi yang kreatif dan inovatif yang mungkin terlewatkan oleh pendekatan konvensional. 

Lateral thinking memungkinkan kita untuk melihat masalah dari berbagai sudut pandang dan menemukan solusi yang mungkin terlewatkan. Ini membuka pintu untuk ide-ide yang inovatif yang dapat merubah cara kita melihat dan menyelesaikan masalah. Dengan membebaskan diri dari pola pikir yang terbatas, lateral thinking merangsang kreativitas kita. Ini memungkinkan kita untuk menciptakan ide-ide baru yang segar dan menghasilkan solusi yang unik untuk tantangan yang kompleks. 

Lateral thinking membantu kita melatih otak kita untuk berpikir di luar batas konvensional. Dengan melakukan hal ini secara teratur, kita dapat meningkatkan kemampuan kita dalam mengatasi masalah dan menemukan solusi yang efektif. Dengan lateral thinking, kita diajarkan untuk mempertimbangkan berbagai kemungkinan, bahkan yang terlihat tidak mungkin pada awalnya. Ini membuka pintu untuk ide-ide yang tidak terduga dan inovatif. 

Lateral thinking memungkinkan kita untuk membuat hubungan antara konsep atau gagasan yang tampaknya tidak berhubungan satu sama lain. Dengan menciptakan asosiasi bebas, kita dapat menemukan hubungan yang tidak jelas pada pandangan pertama, membuka pintu untuk pemikiran kreatif dan inovatif. Lateral thinking mendorong kita untuk mempertimbangkan sudut pandang yang berbeda dan memikirkan solusi yang tidak konvensional. Ini termasuk berpikir terbalik, yang melibatkan melihat masalah dari sudut pandang yang berlawanan dari yang biasanya diambil. 

Memahami konsep lateral thinking adalah kunci untuk membuka pintu kreativitas dan inovasi dalam kehidupan kita. Dengan berpikir di luar batas konvensional dan melonggarkan batasan pemikiran, kita dapat menemukan solusi yang kreatif dan inovatif untuk tantangan yang kompleks. Dengan mempraktikkan lateral thinking secara teratur, kita dapat melatih otak kita untuk berpikir secara kreatif dan menghasilkan ide-ide yang menginspirasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun