Mohon tunggu...
M.F.A. Bima Sakti
M.F.A. Bima Sakti Mohon Tunggu... Penulis - Akademisi, Aktivis Mahasiswa, Digitalpreneur

Terus tumbuh dan berkembang 1% setiap hari secara konsisten.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menumbuhkan Kreativitas untuk Menggali Potensi Lateral Thinking

10 Februari 2024   18:59 Diperbarui: 10 Februari 2024   19:03 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

oleh : Bima Sakti

Kreativitas adalah kunci untuk memecahkan masalah, menghadapi tantangan, dan menghasilkan solusi inovatif dalam kehidupan sehari-hari, baik di tempat kerja maupun dalam kehidupan pribadi. Salah satu alat yang kuat untuk mengembangkan kreativitas adalah apa yang dikenal sebagai lateral thinking, sebuah konsep yang mengajarkan kita untuk berpikir di luar batas konvensional dan menemukan solusi yang tidak terduga. Lateral thinking adalah pendekatan terhadap pemecahan masalah yang ditemukan oleh psikolog dan penulis Edward de Bono. Ini melibatkan pemikiran kreatif yang berfokus pada pemecahan masalah dengan cara yang tidak langsung atau tidak konvensional. Sementara pemikiran konvensional cenderung mengikuti pola logis dan linear, lateral thinking mengharuskan kita untuk melonggarkan batasan pemikiran dan melihat masalah dari berbagai sudut pandang. 

Dalam lateral thinking, tidak ada batasan yang ketat pada cara kita memandang masalah. Ini memungkinkan kita untuk mengeksplorasi berbagai kemungkinan, bahkan jika mereka terlihat tidak mungkin atau aneh pada awalnya. Dengan cara ini, lateral thinking memungkinkan kita untuk menemukan solusi yang kreatif dan inovatif yang mungkin terlewatkan oleh pendekatan pemikiran tradisional. Seringkali, kita terjebak dalam pola pikir yang terbatas karena terlalu fokus pada satu cara pandang. Untuk memecahkan masalah secara kreatif, kita perlu mengubah perspektif kita. Cobalah untuk bertanya pada diri sendiri pertanyaan-pertanyaan yang berbeda atau mengajukan pertanyaan yang tidak biasa. Ini akan membantu membuka pikiran Anda untuk melihat masalah dari sudut pandang yang berbeda. 

Brainstorming adalah teknik yang sangat berguna dalam mengembangkan lateral thinking. Ajak teman atau rekan kerja Anda untuk berpartisipasi dalam sesi brainstorming di mana tidak ada ide yang dianggap terlalu aneh atau tidak mungkin. Biarkan ide-ide itu mengalir tanpa hambatan dan kemudian evaluasi mereka secara kolektif untuk menemukan solusi yang paling inovatif. Cobalah untuk membuat hubungan antara konsep atau gagasan yang tampaknya tidak berhubungan satu sama lain. Ini membantu dalam melatih otak Anda untuk berpikir secara fleksibel dan mencari hubungan yang tidak jelas pada pandangan pertama. Dengan menciptakan asosiasi bebas, Anda dapat membuka jendela menuju ide-ide yang lebih kreatif dan tidak terduga. 

Permainan otak seperti teka-teki, teka-teki silang, atau permainan kreatif lainnya adalah cara yang menyenangkan untuk merangsang lateral thinking Anda. Mereka memaksa Anda untuk berpikir di luar kotak dan mencari solusi yang tidak konvensional. Selain itu, permainan otak juga membantu meningkatkan keterampilan pemecahan masalah Anda secara keseluruhan. Menggali potensi lateral thinking adalah kunci untuk mengembangkan kreativitas Anda dan menemukan solusi yang inovatif dalam berbagai situasi. Dengan melatih diri untuk berpikir di luar batas konvensional, Anda akan dapat memecahkan masalah dengan cara yang lebih kreatif dan efektif. Jangan takut untuk mengadopsi pendekatan yang tidak biasa atau mengikuti jalur yang tidak lazim. Siapa tahu, solusi yang Anda cari mungkin saja terletak di luar batas-batas pemikiran yang konvensional.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun