Mohon tunggu...
M.F.A. Bima Sakti
M.F.A. Bima Sakti Mohon Tunggu... Penulis - Akademisi, Aktivis Mahasiswa, Digitalpreneur

Terus tumbuh dan berkembang 1% setiap hari secara konsisten.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Demokrasi di Ruang Kelas: Meningkatkan Kesadaran Warga Sekolah

22 Januari 2024   09:09 Diperbarui: 22 Januari 2024   09:34 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

oleh: Bima Sakti

Demokrasi bukan hanya konsep yang berlaku di tingkat nasional atau pemerintahan, tetapi juga relevan dalam konteks pendidikan. Melibatkan warga sekolah dalam pengambilan keputusan merupakan langkah kunci untuk memperkuat nilai-nilai demokrasi di masyarakat. 

Artikel ini membahas bagaimana demokrasi dapat diimplementasikan di ruang kelas untuk meningkatkan kesadaran warga sekolah tentang partisipasi dalam keputusan bersama. Mengajarkan demokrasi di ruang kelas membantu siswa memahami bagaimana proses pengambilan keputusan berlangsung. Mereka belajar bahwa pendapat setiap individu dihargai dan bahwa keputusan dibuat secara bersama-sama. 

Demokrasi di ruang kelas memberdayakan siswa untuk menjadi bagian dari proses pembelajaran. Ini menciptakan lingkungan di mana siswa merasa memiliki tanggung jawab terhadap pendidikan mereka dan dapat berkontribusi dalam membentuk kebijakan sekolah. 

Mengadakan pemilihan perwakilan kelas merupakan langkah awal dalam mengenalkan demokrasi. Siswa dapat memilih teman sekelasnya untuk mewakili mereka dalam berbagai forum dan rapat keputusan. 

Mengadakan forum diskusi terbuka di ruang kelas membantu siswa merasa nyaman untuk menyuarakan pendapat mereka. Guru dapat memoderasi diskusi untuk memastikan semua suara didengar. 

Membangun keterampilan kepemimpinan di antara siswa melalui program pembinaan dapat memberikan kesempatan bagi mereka untuk berpartisipasi aktif dalam mengambil keputusan. Ada risiko bahwa beberapa siswa mungkin merasa enggan untuk berpartisipasi. 

Penting untuk menciptakan lingkungan inklusif di mana semua suara dihargai, dan keterbukaan dalam komunikasi dijaga. Waktu yang terbatas sering menjadi kendala dalam implementasi demokrasi di ruang kelas. Dengan merencanakan kegiatan dengan baik dan memanfaatkan waktu yang ada, guru dapat memaksimalkan efektivitas demokrasi dalam pembelajaran. 

Demokrasi di ruang kelas bukan hanya tentang pengajaran konsep, tetapi juga tentang menciptakan budaya partisipatif di antara warga sekolah. Dengan melibatkan siswa dalam proses pengambilan keputusan, kita membantu membentuk generasi yang memahami nilai-nilai demokrasi, memiliki keterampilan kepemimpinan, dan siap berpartisipasi dalam membangun masyarakat yang demokratis dan inklusif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun