Mohon tunggu...
M.F.A. Bima Sakti
M.F.A. Bima Sakti Mohon Tunggu... Penulis - Akademisi, Aktivis Mahasiswa, Digitalpreneur

Terus tumbuh dan berkembang 1% setiap hari secara konsisten.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pembentukan Karakter Demokratis melalui Pendidikan: Tantangan dan Peluang di Indonesia

18 Januari 2024   11:02 Diperbarui: 18 Januari 2024   11:07 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

oleh : Bima Sakti

Indonesia sebagai negara demokratis dengan keanekaragaman budaya dan sosialnya memiliki tanggung jawab besar dalam membentuk karakter demokratis di kalangan masyarakatnya. Pendidikan dianggap sebagai salah satu sarana utama dalam mencapai tujuan ini. Artikel ini akan mengulas tantangan dan peluang yang dihadapi dalam upaya pembentukan karakter demokratis melalui sistem pendidikan di Indonesia. Salah satu tantangan utama adalah kesenjangan akses pendidikan di berbagai daerah. Bagaimana kita dapat membentuk karakter demokratis jika akses pendidikan tidak merata? Langkah-langkah perlu diambil untuk memastikan bahwa setiap warga negara, tanpa memandang latar belakang atau lokasi geografisnya, memiliki akses yang setara terhadap pendidikan. 

Kurikulum pendidikan harus mencerminkan nilai-nilai demokrasi. Tantangan muncul ketika kurikulum tidak memberikan pemahaman yang memadai tentang prinsip-prinsip demokrasi, hak asasi manusia, dan partisipasi warga negara dalam proses pengambilan keputusan. Guru berperan kunci dalam membentuk karakter demokratis siswa. Namun, keterbatasan pelatihan guru dalam mengintegrasikan nilai-nilai demokrasi dalam pengajaran bisa menjadi hambatan. Penting untuk mengembangkan program pelatihan yang menyeluruh bagi para pendidik. 

Mereformasi kurikulum pendidikan untuk lebih mencakup nilai-nilai demokrasi dan keterlibatan aktif siswa dalam pembelajaran. Ini dapat dilakukan dengan memasukkan mata pelajaran yang membahas aspek-aspek demokrasi secara mendalam. Memberikan peran yang lebih besar pada kegiatan ekstrakurikuler yang mendukung pembentukan karakter demokratis. Kegiatan seperti debat, forum diskusi, dan simulasi pemilihan umum dapat memberikan pengalaman praktis bagi siswa. Melibatkan komunitas lokal dalam proses pembelajaran untuk memberikan pemahaman praktis tentang bagaimana demokrasi bekerja dalam kehidupan sehari-hari. Ini dapat menciptakan keterlibatan lebih luas dan mendalam dari siswa. 

Pembentukan karakter demokratis melalui pendidikan bukanlah tugas yang mudah, tetapi dengan mengidentifikasi tantangan dan memanfaatkan peluang, Indonesia dapat mengambil langkah-langkah konkret menuju masyarakat yang lebih demokratis. Penting bagi pemerintah, institusi pendidikan, dan masyarakat untuk bekerja sama dalam menciptakan lingkungan belajar yang mendukung perkembangan karakter demokratis di generasi penerus.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun