oleh : Bima Sakti
Dalam pembentukan dasar pendidikan yang kokoh, literasi dan numerasi saling terkait dan membentuk pondasi penting bagi kemampuan individu untuk berpartisipasi secara aktif dalam masyarakat. Artikel ini akan membahas langkah-langkah konkret yang dapat diambil untuk menghubungkan angka dan kata, membuka pintu menuju peningkatan literasi dan numerasi yang holistik. Integrasi literasi dan numerasi membantu membentuk keterampilan berpikir kritis. Ketika siswa dapat membaca dan memahami informasi serta menggunakan keterampilan matematika untuk menafsirkan data, mereka dapat mengembangkan pemikiran analitis yang mendalam.Â
Menghubungkan literasi dan numerasi dengan kehidupan sehari-hari membuat pembelajaran lebih bermakna. Siswa yang memahami bagaimana literasi dan numerasi dapat diterapkan dalam situasi dunia nyata lebih mungkin untuk melihat nilai dan relevansinya. Mengajarkan konsep literasi, seperti membaca dan menulis petunjuk matematika, membantu siswa mengembangkan pemahaman yang lebih baik terhadap materi. Siswa dapat melihat bagaimana literasi dan numerasi saling mendukung. Menyelenggarakan proyek-proyek yang melibatkan kedua keterampilan ini membantu membangun hubungan antara angka dan kata. Siswa dapat mengumpulkan dan menganalisis data, dan kemudian menyajikan hasilnya dalam format yang membutuhkan literasi.Â
Memperkenalkan siswa pada bahan bacaan ilmiah dan matematika membantu meningkatkan literasi mereka sambil memperkuat keterampilan matematika. Ini dapat melibatkan membaca grafik, tabel, atau artikel ilmiah yang memerlukan pemahaman konsep matematika. Aplikasi pendidikan yang menyatukan elemen literasi dan numerasi dapat membantu siswa belajar secara interaktif. Misalnya, aplikasi yang mengajarkan matematika sambil memperkenalkan konsep kosakata dan membaca.Â
Guru memiliki peran penting dalam mendukung integrasi literasi dan numerasi. Mereka dapat menciptakan lingkungan di kelas yang mendorong pertukaran antara kedua keterampilan tersebut dan memberikan dukungan individu kepada siswa. Pengajaran kreatif yang melibatkan kegiatan-kegiatan menarik dan interaktif dapat meningkatkan minat siswa terhadap literasi dan numerasi. Contohnya, menggunakan permainan edukatif yang mengintegrasikan kedua keterampilan.Â
Kadang-kadang, kurikulum yang sangat terpisah dapat menjadi kendala. Menciptakan kurikulum yang terintegrasi dan fleksibel adalah solusi untuk mengatasi tantangan ini. Sekolah dengan sumber daya terbatas mungkin menghadapi kesulitan dalam mengintegrasikan literasi dan numerasi. Solusinya adalah mencari sumber daya pendukung, seperti buku dan materi ajar yang bersifat inklusif.
Dengan menghubungkan angka dan kata, pendidikan dapat menjadi pengalaman yang lebih menyeluruh dan bermakna bagi siswa. Menciptakan suasana di mana literasi dan numerasi saling mendukung adalah kunci untuk membentuk generasi yang cerdas, terampil, dan siap menghadapi tantangan masa depan dengan percaya diri.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI