Mohon tunggu...
M.F.A. Bima Sakti
M.F.A. Bima Sakti Mohon Tunggu... Penulis - Akademisi, Aktivis Mahasiswa, Digitalpreneur

Terus tumbuh dan berkembang 1% setiap hari secara konsisten.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Melibatkan Generasi Muda: Pendidikan Politik dalam Kurikulum Sekolah Dasar

20 Oktober 2023   06:22 Diperbarui: 20 Oktober 2023   06:27 523
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

oleh : Bima Sakti

Pendidikan politik bukan hanya tentang memahami struktur pemerintahan dan partai politik, tetapi juga tentang membentuk warga negara yang sadar dan aktif. Ini dimulai sejak dini, bahkan di tingkat sekolah dasar. Menyelaraskan pendidikan politik dalam kurikulum sekolah dasar adalah langkah penting dalam memastikan bahwa generasi muda terlibat dalam proses demokratis dan mampu berkontribusi pada masyarakat. Artikel ini akan mengeksplorasi pentingnya pendidikan politik di sekolah dasar dan cara-cara implementasinya. Memulai pendidikan politik di tingkat sekolah dasar membantu siswa memahami dasar-dasar politik dan sistem pemerintahan. Mereka belajar tentang hak dan kewajiban warga negara, serta pentingnya partisipasi dalam proses politik. 

Pendidikan politik dapat membantu mempromosikan nilai-nilai kewarganegaraan, seperti toleransi, kerjasama, dan partisipasi aktif dalam masyarakat. Siswa belajar tentang pentingnya mendukung hak asasi manusia dan keadilan sosial. Generasi muda perlu memahami bagaimana demokrasi berfungsi dan mengapa itu penting. Pendidikan politik membantu siswa memahami prinsip-prinsip demokrasi, seperti pemilihan umum, kebebasan berbicara, dan perwakilan rakyat. Siswa belajar bagaimana isu-isu global, seperti perubahan iklim, perdamaian dunia, dan perdagangan internasional, terkait dengan kebijakan nasional dan internasional. Ini membantu mereka memahami kompleksitas dunia yang terus berubah. 

Pendidikan politik dapat diintegrasikan dalam mata pelajaran yang ada, seperti sejarah, kewarganegaraan, atau bahasa Indonesia. Ini memungkinkan siswa untuk belajar tentang politik secara kontekstual. Materi pembelajaran harus disesuaikan dengan usia siswa sehingga mereka dapat memahami dengan baik. Pergunakan pendekatan yang menarik, seperti cerita, gambar, atau permainan, untuk menjelaskan konsep politik. Memungkinkan siswa untuk terlibat dalam proyek kewarganegaraan, seperti mengorganisir kegiatan sosial di sekolah atau berpartisipasi dalam proyek peduli lingkungan, dapat memberikan pengalaman praktis dalam berpartisipasi dalam masyarakat. 

Mengatur kunjungan ke lembaga pemerintah lokal atau nasional dapat memberikan siswa wawasan langsung tentang bagaimana pemerintahan beroperasi. Memfasilitasi debat dan diskusi di kelas mengenai isu-isu politik aktual membantu siswa mengembangkan pemikiran kritis dan keterampilan berbicara. 

Pendidikan politik di sekolah dasar adalah investasi penting dalam masa depan. Ini membantu membangun dasar kesadaran politik dan nilai-nilai kewarganegaraan yang kuat. Melibatkan generasi muda sejak dini dalam proses politik dan mengajarkan mereka pentingnya partisipasi aktif adalah langkah penting dalam memastikan bahwa mereka menjadi warga negara yang bertanggung jawab dan peduli dengan masa depan masyarakat dan negara mereka. Dengan perhatian dan implementasi yang tepat, pendidikan politik di sekolah dasar dapat menciptakan generasi muda yang terlibat dan penuh semangat dalam menciptakan perubahan positif. 

*) Penulis adalah Staf Kemitraan dan Komunikasi Publik Direktorat PPG Ditjen GTK Kemendikbudristek

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun