Mohon tunggu...
M.F.A. Bima Sakti
M.F.A. Bima Sakti Mohon Tunggu... Penulis - Akademisi, Aktivis Mahasiswa, Digitalpreneur

Terus tumbuh dan berkembang 1% setiap hari secara konsisten.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mengembangkan Empati di Sekolah: Kunci Pendidikan Karakter

21 September 2023   09:45 Diperbarui: 21 September 2023   09:49 428
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

oleh: Bima Sakti

Empati, kemampuan untuk memahami dan merasakan perasaan orang lain, adalah salah satu aspek penting dalam pendidikan karakter. Ketika siswa mengembangkan empati, mereka menjadi lebih peduli, penuh perhatian, dan lebih mampu berkomunikasi dengan orang lain. Artikel ini akan menjelaskan mengapa mengembangkan empati di sekolah adalah kunci untuk pendidikan karakter yang berhasil dan bagaimana sekolah dapat mengintegrasikan nilai-nilai empati ke dalam kurikulum mereka. Empati membantu menciptakan hubungan yang lebih positif dan erat antara siswa, guru, dan staf sekolah. Ketika siswa memahami perasaan dan perspektif orang lain, mereka lebih mampu menjalin hubungan yang sehat dan harmonis. 

Kemampuan untuk merasakan perasaan orang lain mendorong siswa untuk menjadi lebih peduli terhadap kesejahteraan orang lain dan dunia sekitarnya. Ini dapat memotivasi mereka untuk terlibat dalam aksi sosial dan menjadi agen perubahan positif dalam masyarakat. Empati juga berdampak positif pada kemampuan komunikasi. Siswa yang memiliki empati yang baik cenderung lebih baik dalam mendengarkan, memahami, dan merespons dengan baik terhadap orang lain, yang merupakan keterampilan yang sangat berharga dalam kehidupan sehari-hari dan karier. 

Sekolah dapat menggunakan pembelajaran berbasis kasus untuk mengajarkan empati. Dalam pengaturan ini, siswa akan belajar tentang kasus nyata di mana orang-orang menghadapi tantangan atau pengalaman sulit. Ini membantu siswa untuk melihat dunia melalui mata orang lain dan memahami perasaan mereka. Proyek-proyek kolaboratif yang melibatkan siswa dalam tugas-tugas yang memerlukan kerja sama dan pengambilan perspektif orang lain dapat membantu mengembangkan empati. Ini juga membantu siswa untuk memahami kepentingan dan kebutuhan kelompok mereka. 

Sekolah dapat mengadakan diskusi terbuka tentang empati dan mengajak siswa untuk berbicara tentang pengalaman mereka dalam merasakan perasaan orang lain. Diskusi ini dapat memberikan kesempatan bagi siswa untuk memahami pentingnya empati dalam kehidupan sehari-hari. Melibatkan siswa dalam membaca sastra, menonton film, atau mengapresiasi seni yang menggambarkan berbagai pengalaman manusia dapat membantu mereka merasakan empati terhadap karakter-karakter dalam karya tersebut. Ini juga dapat memperluas pemahaman mereka tentang keragaman dan perbedaan. 

Empati adalah salah satu aspek penting dalam pendidikan karakter yang membantu siswa menjadi pribadi yang lebih baik dan peduli terhadap orang lain. Sekolah memiliki peran penting dalam mengembangkan empati siswa melalui pembelajaran berbasis kasus, proyek kolaboratif, diskusi terbuka, dan pembelajaran melalui sastra dan seni. Dengan mengintegrasikan empati ke dalam kurikulum, sekolah dapat membantu membentuk generasi muda yang lebih sadar, penuh perhatian, dan peduli terhadap dunia di sekitar mereka, yang akan menjadi kontributor berharga bagi masyarakat global yang beragam. 

*) Penulis adalah Staf Kemitraan dan Komunikasi Publik Direktorat PPG Ditjen GTK Kemendikbudristek

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun