Mohon tunggu...
M.F.A. Bima Sakti
M.F.A. Bima Sakti Mohon Tunggu... Penulis - Akademisi, Aktivis Mahasiswa, Digitalpreneur

Terus tumbuh dan berkembang 1% setiap hari secara konsisten.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kolaborasi dan Keterampilan Sosial dalam Pendidikan Abad 21

19 September 2023   07:41 Diperbarui: 19 September 2023   07:50 294
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Oleh : Bima Sakti

Pendidikan di abad 21 tidak hanya tentang pengembangan pengetahuan dan keterampilan akademis, tetapi juga tentang pembangunan keterampilan sosial yang kuat. Kolaborasi dan keterampilan sosial seperti komunikasi efektif, empati, dan kerja tim semakin menjadi bagian integral dari kurikulum pendidikan. Artikel ini akan menjelaskan mengapa kolaborasi dan keterampilan sosial adalah aspek penting dalam pendidikan abad 21 dan bagaimana kita dapat mengembangkannya dalam lingkungan pendidikan. Di era globalisasi, banyak pekerjaan membutuhkan kemampuan berkolaborasi dengan orang dari berbagai budaya dan latar belakang. Keterampilan sosial membantu siswa memahami dan berinteraksi dengan beragam individu. 

Kolaborasi memungkinkan siswa untuk bekerja bersama dalam mengatasi masalah yang kompleks. Ini melibatkan pemikiran kritis, kerja tim, dan pengambilan keputusan bersama. Keterampilan sosial membantu siswa mengembangkan empati, kemampuan untuk memahami dan merasakan perasaan orang lain. Ini memperkuat hubungan interpersonal dan mengurangi konflik. Kolaborasi memungkinkan berbagi ide dan perspektif, yang sering kali merangsang kreativitas dan inovasi. 

Proyek-proyek berbasis masalah atau berbasis proyek memungkinkan siswa untuk bekerja bersama dalam konteks yang nyata. Mereka harus merancang solusi bersama dan menghadapi tantangan bersama. Guru dapat merancang aktivitas yang memerlukan kerja tim, seperti diskusi kelompok, presentasi bersama, atau proyek kelompok. Sekolah dapat mengintegrasikan pelatihan keterampilan sosial yang khusus, seperti pelatihan empati, komunikasi efektif, dan resolusi konflik dalam kurikulum. 

Aktivitas ekstrakurikuler, seperti klub, tim olahraga, atau proyek sukarela, dapat membantu siswa mengembangkan keterampilan sosial. Dalam upaya untuk mencakup banyak materi akademis, kadang-kadang kurikulum pendidikan terlalu padat, meninggalkan sedikit waktu untuk pengembangan keterampilan sosial. Beberapa sekolah mungkin memiliki kebijakan yang membatasi kolaborasi atau kegiatan sosial di luar jam pelajaran. 

Guru perlu memiliki pelatihan yang cukup untuk mengembangkan keterampilan sosial siswa. Pendidikan di abad 21 akan terus menekankan pentingnya kolaborasi dan keterampilan sosial. Keterampilan ini adalah fondasi bagi keberhasilan individu dalam dunia yang semakin terhubung dan kompleks. Dengan fokus pada pengembangan keterampilan sosial, pendidikan dapat membantu siswa menjadi pemimpin yang berpikiran terbuka, kolaboratif, dan memahami keberagaman di dunia yang semakin berubah. 

*) Penulis adalah Staf Kemitraan dan Komunikasi Publik Direktorat PPG Ditjen GTK Kemendikbudristek

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun