Mohon tunggu...
M.F.A. Bima Sakti
M.F.A. Bima Sakti Mohon Tunggu... Penulis - Akademisi, Aktivis Mahasiswa, Digitalpreneur

Terus tumbuh dan berkembang 1% setiap hari secara konsisten.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pendidikan Inklusif sebagai Tonggak Menuju Masyarakat Global yang Lebih Empati

13 September 2023   16:27 Diperbarui: 13 September 2023   17:44 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

oleh : Bima Sakti 

Empati, kemampuan untuk merasakan dan memahami perasaan serta pengalaman orang lain, adalah aspek penting dari kemanusiaan kita. Dalam dunia yang semakin kompleks dan terhubung, kemampuan ini semakin penting dalam membangun masyarakat yang lebih harmonis dan inklusif. Salah satu kunci untuk mengembangkan empati pada tingkat global adalah pendidikan inklusif. Artikel ini akan menjelaskan peran penting pendidikan inklusif dalam mengembangkan empati dan menjadikan masyarakat global yang lebih peduli dan inklusif. 

Empati adalah inti dari pemahaman sosial yang mendalam. Ini memiliki dampak positif dalam berbagai aspek masyarakat. Kemampuan untuk merasakan perasaan orang lain memungkinkan kita membangun hubungan interpersonal yang lebih kuat dan berarti. Empati membantu dalam menyelesaikan konflik dengan cara yang damai dan menghindari prasangka serta kekerasan. Ini adalah landasan moral untuk tindakan baik dan etika yang mendukung pengambilan keputusan yang bijaksana dalam masyarakat. 

Kemampuan untuk merasakan dan memahami perasaan orang lain mendorong inklusi dan toleransi terhadap perbedaan budaya, agama, dan latar belakang. Pendidikan inklusif adalah pendekatan pendidikan yang menekankan penerimaan dan pendidikan bagi semua siswa, tanpa memandang perbedaan seperti kemampuan, latar belakang budaya, atau disabilitas. Dalam konteks ini, pendidikan inklusif memainkan peran penting dalam mengembangkan empati.

Pendidikan inklusif menciptakan lingkungan yang menghargai dan merayakan perbedaan. Siswa belajar untuk menghormati berbagai latar belakang dan pengalaman. Melalui interaksi dengan teman sekelas yang beragam, siswa dapat mengatasi prasangka dan stereotip yang mungkin mereka miliki. Lingkungan inklusif membantu siswa mengembangkan keterampilan sosial dan emosional, termasuk empati dan kerjasama. Siswa dalam lingkungan inklusif dapat memiliki pengalaman nyata yang melibatkan berbagai tantangan dan perspektif individu lain, yang memperkaya pemahaman mereka tentang dunia. 

Mengajar empati dalam konteks pendidikan inklusif memerlukan pendekatan yang mendalam. Kurikulum harus mencerminkan keanekaragaman masyarakat dan budaya. Ini membantu siswa untuk memahami dan menghargai perbedaan. Proyek-proyek berbasis proyek yang mengharuskan siswa berkolaborasi untuk mencapai tujuan tertentu dapat membantu mengembangkan keterampilan empati dan kerjasama. Kolaborasi dengan orang tua dan komunitas lokal dapat memperkuat pesan empati yang diajarkan di sekolah. 

Program pendidikan karakter dapat mencakup nilai-nilai seperti empati, toleransi, dan keadilan sebagai bagian penting dari pendidikan. Pendidikan inklusif adalah fondasi untuk membangun masyarakat global yang lebih empatik. Dengan mendidik generasi muda dalam lingkungan inklusif yang menghargai perbedaan, kita dapat membangun masyarakat yang lebih peduli, toleran, dan inklusif. Empati adalah alat yang kuat untuk mengatasi konflik dan mempromosikan perdamaian. Dengan menerapkan pendidikan inklusif secara luas, kita dapat memandu dunia menuju masa depan yang lebih baik, lebih peduli, dan lebih inklusif untuk semua. 

*) Penulis adalah Staf Kemitraan dan Komunikasi Publik Direktorat PPG Ditjen GTK Kemendikbudristek

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun