Mohon tunggu...
Bimantara Hidayah
Bimantara Hidayah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Teknik Kimia UPN "Veteran" Jawa Timur

Mahasiswa UPN "Veteran" Jawa Timur jurusan Teknik Kimia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Inovasi dan Solusi dalam Sebuah Produk Biobriket dari Bina Desa Prodi Teknik Kimia di Desa Bocek

23 Mei 2022   10:56 Diperbarui: 23 Mei 2022   11:08 816
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Briket Basah yang Baru Dicetak (Dokpri)

Biobriket menjadi solusi sekaligus inovasi yang diberikan oleh mahasiswa KKN Bina Desa Prodi Teknik Kimia UPN "Veteran" Jawa Timur Di Desa Bocek Kecamatan Karang Ploso Kabupaten Malang. Dalam rangka untuk mengurangi limbah tahu dan membuat bahan bakar alternatif pengganti kayu, 5 mahasiswa KKN Bina Desa Prodi Teknik Kimia UPN "Veteran" Jawa Timur yang beranggotakan Aldy Cahya Putra,  Bimantara Hidayah, Jouvita Rosanti, Irsya Emilia Putri, dan Vicky Bagus Putra Arifin telah berhasil membuat biobriket dari limbah ampas tahu.

Ide biobriket tercetus saat mahasiswa mendatangi salah satu pabrik tahu Di Desa Bocek. Dari penuturan pemilik, untuk mengolah kedelai menjadi tahu yang siap dijual memerlukan bahan bakar berupa kayu untuk menyalakan ketel panas. Dimana jumlah kayu yang digunakan dalam sekali proses jumlahnya sangat besar. Hal ini secara tidak langsung dapat merusak lingkungan karena penebangan pohon untuk diambil kayunya.

Masalah lingkungan semakin menghantui saat pohon sudah mulai berkurang keberadaanya. Dapat dilihat bahwa semakin berkurangnya jumlah pasokan kayu karena terlalu banyak penebangan tanpa dibarengi dengan penanaman kembali. Maka diperlukan inovasi bahan bakar alternatif yang murah dan proses pembuatanya mudah. Selain itu, limbah tahu yang dihasilkan hanya digunakan sebagai pakan ternak, Sehingga lahirlah ide pembuatan biobriket limbah ampas tahu ini, yang  selain sebagai pengganti bahan bakar kayu juga sebagai upaya dalam memanfaatkan limbah ampas tahu sehingga memiliki daya jual lebih tinggi.

Proses Karbonisasi Limbah Ampas Tahu Kering (Dokpri)
Proses Karbonisasi Limbah Ampas Tahu Kering (Dokpri)
Cara pembuatan biobriket ampas tahu ini bisa dibilang mudah. Pembuatan biobriket diawali dengan pengeringan limbah ampas tahu, kemudian dilanjutkan proses karbonasi atau proses pembuatan arang.

Setelah dikarbonasi selanjutnya dilakukan proses penghalusan butiran arang ampas tahu. Arang ampas tahu kemudian ditambahkan dengan perekat yang berbahan dasar kanji dan air yang dimasak hingga mengental. Setelah tercampur sempurna biobriket siap untuk dicetak dan dikeringkan hingga kering sebelum digunakan.  Dengan inovasi dan solusi ini diharapkan para pengusaha tahu tidak lagi bergantung pada bahan bakar kayu yang semakin lama sulit ditemukan dan menaikkan nilai jual ampas tahu serta bisa menjadi peluang usaha baru bagi masyarakat khususnya desa bocek.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun