Aceh (4/4/2024)- Mungkin sebagian orang akan berpikir jorok jika mendengar kata " Memek". Namun bagi masyarakat Aceh lebih tepatnya pulau Simeulue, nama "Memek" terdengar biasa saja. Yak "Memek" merupakan sebuah makanan khas pulau Simeulue yang bertekstur menyerupai bubur. Memek terbuat dari pisang, beras ketan dan santan.
Dalam bahasa Aceh Memek berasal dari kata "Mamemek" yang memiliki arti mengunyah beras. Berdasarkan sejarah, nenek moyang Aceh pada zaman dahulu mengunyah beras ketan yang dicampur dengan pisang dan santan. Nah aktivitas tersebut disebut dengan istilah Mamemek.
Memek memiliki rasa yang manis dan gurih. Tekstur dari Memek sendiri bertekstur kasar dari beras ketan dan lembut dari pisang dan santan. Memek sendiri dapat ditemui pada acara acara besar di daerah Aceh. Memek dapat dinikmati secara hangat, dan akan lebih segar jika ditambah dengan es batu.Â
Meskipun pembuatanya sederhana makanan inti sangat enak jika di konsumsi dan akan membawa sensasi yang berbeda dengan makanan yang lain.Kini makanan yang telah dinobatkan menjadi Warisan Budaya Tak Benda Indonesia (WBTBI) dikenal dengan sebutan memek.
Penulis
Bima Putra M.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H