Rokok sudah menjadi bagian penting dari kehidupan masyarakat. Stigma sosial mengatakan merokok mengurangi stres. Bahkan, itu tidak melakukan apa-apa. Merokok sebenarnya membunuh pengguna secara perlahan, dan asapnya dapat membahayakan bahkan non-perokok. Perokok dapat dibedakan menjadi perokok aktif dan perokok pasif. Perokok aktif adalah orang yang menghisap rokok secara langsung. Sedangkan perokok pasif adalah mereka yang tidak mengkonsumsi tetapi menghirup asap rokok.
Asap rokok yang tidak kasat mata dapat masuk ke dalam tubuh seseorang di lingkungan sekitarnya. Inilah sebabnya mengapa perokok pasif juga dapat terkena kanker dan penyakit jantung. Selain itu, perokok pasif sangat berbahaya bagi anak-anak dan ibu hamil. Akibat merokok pada ibu hamil dan anak adalah flu, batuk, sesak napas, keguguran, lahir mati dan berat badan lahir rendah.
Sementara itu, vape atau biasa disebut rokok elektrik, awalnya yang bertujuan untuk membantu orang-orang yang ingin berhenti merokok. Vape terdiri dari baterai, tabung berisi cairan, dan elemen pemanas yang dapat memanaskan dan menguapkan cairan di udara. Produk ini mengandung nikotin, zat adiktif yang juga ditemukan dalam tembakau. Nikotin dalam vaping adalah zat yang juga ditemukan dalam rokok. Rokok dan rokok elektrik dikonsumsi dengan cara dihirup. Cairan vape biasanya mengandung nikotin, propilen glikol, gliserin, penyedap rasa, dan bahan kimia lainnya. Namun, seperti halnya rokok, asap vaping atau aerosolnya mengandung zat yang berbahaya bagi kesehatan. Uap yang keluar ini bukan uap biasa. Uap mengandung berbagai zat yang seringkali membuat ketagihan dan dapat menyebabkan penyakit paru-paru, jantung, dan kanker.
Situs Smoke Free menyatakan bahwa perbedaan utama antara vaping dan rokok tradisional adalah kandungan tembakaunya. Hanya rokok tradisional yang mengandung tembakau, tidak pada umumnya. Namun, ini tidak berarti bahwa itu bisa menjadi referensi yang lebih berbahaya antara tembakau dan vaping. Itu karena bukan hanya tembakau yang menyebabkan kanker dan penyakit serius lainnya. Ada banyak kandungan dalam rokok dan tembakau yang memiliki efek negatif bagi kesehatan. Rokok tradisional mengandung daftar bahan kimia yang terbukti berbahaya, dan rokok uap mengandung beberapa bahan kimia yang sama.
Oleh karena itu, resiko rokok dan rokok elektrik tetap ada dan perlu diperhitungkan. Kanker paru-paru, emfisema, penyakit jantung dan penyakit serius lainnya sering berkembang setelah seseorang merokok selama bertahun-tahun. Sampai saat ini, tidak ada bukti bahwa vaping kurang berbahaya atau berdampak dibandingkan tembakau. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memperingatkan semua negara di dunia untuk melarang anak-anak, wanita hamil dan wanita usia subur dari vaping. Oleh karena itu, baik rokok elektrik maupun rokok elektrik menghadirkan bahaya yang tidak dapat diabaikan. Jadi jauh lebih baik jika anda menjauhi rokok dan vaping untuk kesehatan yang lebih baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H