Orang mengatakan, "Kerjakan hobi Anda maka akan berdampak pada produktivitas hidup Anda" Ungkapan ini tidak serta merta menjadi kebenaran. Namun demikian, berbagialah Anda ketika Anda punya hobi. Paling tidak Anda punya kesempatan (potensi) menjadi produktif dalam hidup Anda. Salah satu yang membuat suatu hobi menjadi produktif adalah pada saat kita menyadari pelaksanaan hobi tersebut terkait dengan ibadah. Artinya perwujudannya memberi manfaat bagi orang lain.
Kesadaran inilah yang menjadi keyakinan (belief) saya untuk mengerjakan hobi saya pada bulan Ramadan ini. Saya suka menulis. Setiap kegelisahan saya tulis dalam buka harian (laptop). Hobi menulis ini menghasilkan banyak tulisan yang kemudian saya bukukan.
Pada bulan Ramadan ini saya bersyukur banget bahwa Kompasiana menyelenggarakan program Samber (Satu Ramadan Bercerita), kesempatan bagi siapa saja untuk menantang diri satu hari satu cerita yang ditulis dan dimuat di Kompasiana.
Melalui program ini hobi saya menulis mendapatkan ruang untuk saya aktualisasikan. Tetapi saya menyadari bahwa punya hobi saja tidak cukup. Hobi harus dilaksanakan secara konsisten agar menjadi produktif. Nah, satu hal yang memotivasi saya untuk berbagi satu cerita setiap hari adalah memberi manfaat bagi orang lain. Saya meyakini setiap tulisan yang saya bagikan melalui Kompasiana adalah ibadah di bulan Ramadan ini. Dengan motivasi intrinsik ini alhamdulilah saya masih tetap konsisten pada jalur satu hari satu cerita.
Semakin besar keyakinan ini semakin besar pula tenaga kita untuk mengalahkan kemalasan atau tantangan jika ada kendala untuk menulis. Suatu hari saya sangat sibuk. Jam 22.00 saya baru sampai rumah. Saya belum menulis cerita untuk hari itu. Saya mandi dan duduk sebentar. Kemudian saya menenangkan batin dan berpikir, "Saya akan berbagi kisah hari ini untuk masyarakat" Dan energi untuk menulis pun bangkit. Saya menulis. Selesai. Â Sejenak saya sangat bersyukur karena bisa mengalahkan keterbatasan diri hari itu.
Selain sebagai ibadah, pelaksanaan hobi yang konsisten berdampak positif pada diri sendiri. Saya telah membangun karakter penulis. Jika Anda ingin menjadi seorang penulis Anda harus menulis. James Clear dalam buku Atomic Habits mengatakan bahwa untuk membuat kebiasaan salah satu langkahnya adalah mengafirmasi identitas diri. Contoh, "Saya penulis maka saya menulis"
Program Samber dari Kompasiana sangat membantu saya memberi penguatan identitas diri saya sebagai penulis. Terima kasih pada tim Kompasiana karena melalui program ini hobi saya menjadi ibadah dan sekaligus penguatan identitas diri.
Artikel ini adalah refleksi penulis sebagai bagian pengasahan hati sekaligus menantang diri untuk berbagi kebaikan melalui tulisan dalam ajang tantangan samber thr, samber 2023 hari 13)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H