Pernahkah Anda mendengar Pembelajaran Orang Dewasa atau andragogi? Pendekatan yang lebih efektif digunakan pada saat kita memberikan materi kepada orang dewasa. Misalnya dalam pelatihan, workshop, seminar dan sejenisnya.
Kita yang berkecimpung dalam dunia Pendidikan mahasiswa atau anak-anak SMA/sederajat, Karena itu sebaiknya kita memahami pembelajaran orang dewasa atau andragogi.
Malcolm Shepherd Knowles (1913- Â 1997) Pendidik asal Amerika adalah tokoh Pendidikan yang mencetuskan ilmu atau teori yang membahas bagaimana kita melaksanakan pembelajaran untuk orang dewasa (andragogi). Â Menurut dia pembelajaran orang dewasa mempunyai lima karakteristik. Jika Anda memahami lima karakteristik ini, Anda bisa menjadi guru yang menyenangkan dalam pembelajaran di kelas. Kelima karakteristik tersebut adalah,
- Orang dewasa mempunyai konsep diri yang bergerak dari konsep diri yang berpusat pada diri sendiri ke arah orang lain yang penting Implikasi dalam pembelajaran orang dewasa, kita harus melibatkan mereka dalam membantu orang lain (berbagi/sharing)
- Pengalaman orang dewasa sangat banyak. Implikasinya dalam pembelajaran adalah pentingnya bertitik tolak dari pengelaman. Ini riil banget. Pengalaman Anda sebagai pengajar sangat penting untuk dibagikan dalam pembelajaran. Tentu saja pengalaman yang dimaknai sesuai dengan topik pembelajaran
- Kesiapan belajar; orang dewasa punya kesiapan belajar yang baik. Biasanya mereka belajar menggunakan hal-hal yang ada disekitarnya. Ini menunjukkan pembelajaran orang dewasa kontektual
- Orientasi belajar orang dewasa pada masalah bukan pada materi ajar. Dari pengalaman saya orientasi ini sangat menentuka antusiasme peserta. Mendalami poin ini biasanya saya menggunakan pertanyaan refleksi, "apa manfaat topik ini untuk mereka?" Pembelajarannya bermanfaat untuk kehidupan sehari-hari
- Motivasi belajarnya berasal dari dalam diri (intrinsic). Mereka ingin menjadi pribadi yang lebih bermanfaat bagi orang lain, lebih bijaksana dan lebih bahagia. Karena itu penting setiap pembelajaran selalu diberi penguatan pemaknaan terhadap hidup.
Kelima karakteristik tersebut memberi arah kepada kita untuk mendisain pembelajaran yang lebih bermakna dan kontekstual. Mengetahui karakteristik tersebut membantu saya mendisan pembelajaran lebih kreatif.
Pemahaman tersebut membuat pembelajaran saya berfokus pada tiga pertanyaan untuk menjabarkan sebuah materi ajar. Tiga pertanyaan itu menjadi pola yang saya gunakan setiap kali mengajar orang dewasa atau saya menulis. Pertanyaan itu adalah:
- Mengapa (why) topik itu penting untuk dipelajari?
- Apa (what) sih isi topik itu?
- Bagaimana (how to) mewujudkan atau mempraktikkan dalam kehidupan sehari-hari?
Tiga pertanyaan itu menjadi cara berpikir saya untuk menyiapkan pembelajaran orang dewasa. Barangkali Anda punya pola yang berbeda? Yuk kita sharingkan karena pembaca artikel ini adalah orang dewasa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H