Mohon tunggu...
Purwanto (Mas Pung)
Purwanto (Mas Pung) Mohon Tunggu... Guru - Pricipal SMA Cinta Kasih Tzu Chi (Sekolah Penggerak Angkatan II) | Nara Sumber Berbagi Praktik Baik | Writer

Kepala SMA Cinta Kasih Tzu Chi | Sekolah Penggerak Angkatan 2 | Narasumber Berbagi Praktik Baik | Kepala Sekolah Inspiratif Tahun 2022 Kategori Kepala SMA | GTK Berprestasi dan Inspirasi dari Kemenag 2023 I Penyuluh Agama Katolik Non PNS Teladan Nasional ke-2 tahun 2021 I Writer | Pengajar K3S KAJ | IG: masguspung | Chanel YT: Purwanto (Mas Pung) | Linkedln: purwanto, M.Pd | Twitter: @masguspung | email: bimabela@yahoo I agustinusp134@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Siapa yang Paling Bertanggung Jawab ketika Siswa Tidak Naik Kelas atau Dikeluarkan dari Sekolah

9 Februari 2023   22:35 Diperbarui: 9 Februari 2023   22:38 1193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar. Anak tidak naik kelas murni karena kesalahan guru (sumber: https://www.sekolahdasar.net/)

Alasan keempat, pendidikan adalah proses bimbingan. Kita harus menggunakan cara berpikir bahwa pendidikan merupakan proses bimbingan. Pendidikan bukan pernyataan akhir apakah peserta didik tersebut kompeten atau tidak. Pada saat sekolah berpegang teguh pada paradigma pendidikan adalah proses bimbingan maka tidak ada peserta didik yang tidak naik kelas atau dikeluarkan. Tidak naik kelas atau dikeluarkan dari sekolah adalah penegasan bahwa proses bimbingan selesai. Padahal dalam dunia pendidikan yang namanya proses bimbingan itu tidak akan pernah selesai.

Itulah empat alasan penulis menegaskan bahwa yang paling bertanggung jawab terhadap peristiwa peserta didik tidak naik kelas atau dikeluarkan adalah sekolah. Sekolah yang paling bertanggung jawab bukan orang tua. "Tidak ada anak yang nakal atau bandel yang tidak bisa dibimibing; yang ada adalah guru belum menemukan cara membimbingnya" Demikianlah Master Cheng Yen mengatakan agar para pendidik tidak jemu-jemu membimbing murid-muridnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun