Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) adalah bagian penting Kurikulum Merdeka yang memberi penguatan pada intrakurikuler sehingga disebut kokurikuler. Seperti pada artikel saya sebelumnya (Baca: "Pembentukan Karakter, Tujuan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila"), P5 dilaksanakan melalui lima tahap. Pada tahap kelima terdapat bagian yang sangat krusial, yaitu merancang jurnal, portofolio dan rubrik.
Abai terhadap jurnal, portofolio, dan rubrik mengindikasikan dua hal. Pertama, pendidik tidak memahami kurikulum; kedua, pendidik tidak berorientasi pada proses dan hanya formalistik. Pendidik bisa jatuh pada pengutamaan hasil tanpa memperhatikan proses.
Menyusun jurnal, portofolio, dan rubrik menjadi bagian yang sangat krusial karena tiga aktivitas itu sangat menentukan efektivitas proses pembentukan atau penguatan karakter peserta didik.
Jurnal dalam P5 ditujukan kepada pendidik. Pendidik yang menyusun jurnal. Jurnal menjadi praktik pendokumentasian kumpulan pemikiran, pemahaman dan penjelasan tentang ide atau konsep yang dipahami peserta didik. Pendokumentasian ini dilakukan secara tertulis.
Jurnal ini akan menjadi rekaman proses pembelajaran projek dan refleksi kritis pendidik. Pendidik akan mengetahui hal-hal yang seharusnya dikembangkan agar peserta didik mencapai tujuan projek (ingat elemen dan subelemen dalam artikel "Pembelajaran Berbasis Pada Dimensi Profil Pelajar Pancasila")
Berbeda dengan jurnal, portofolio adalah aktivitas yang sangat penting yang harus dilakukan peserta didik. Saya percaya, para guru dan kepala sekolah sangat familiar dengan terminologi portofolio. Namun, saya juga yakin sedikit sekali guru dan kepala sekolah menggunakan portofolio dalam proses pembelajaran.
Portofolio adalah tindakan mengumpulkan hasil penilaian, penghargaan dan karya peserta didik. Yang mengumpulkan adalah peserta didik dengan bantuan pendidik. Portofolio menjadi cermin perkembangan peserta didik dalam kurun waktu tertentu.
Jurnal dan portofolio merekam perkembangan peserta didik dalam proses pembelajaran. Dalam pembahasan kita adalah P5. Kedua instrumen ini akan membantu pendidik objektif dalam penilaian, dan fokus pada perkembangan peserta didik.
Lalu bagaimana dengan kompetensi yang belum berkembang? Nah, pendidik akan mengetahui hal mana pada diri siswa yang harus dibantu untuk dikembangkan. Poin ini memberi panduan kepada guru untuk pengembangan berkelanjutan.
Rubrik. Rubrik merupakan salah satu alat asesmen (penilaian) terhadap peserta didik. Rubrik menjadi sangat krusial (menentukan) dalam penilaian karena rubrik menjadi alat yang mengevaluasi (memberi penilaian) terhadap kualitas kinerja peserta didik secara konsisten, objektif dan membangun perkembangan.Â