Mohon tunggu...
Purwanto (Mas Pung)
Purwanto (Mas Pung) Mohon Tunggu... Guru - Pricipal SMA Cinta Kasih Tzu Chi (Sekolah Penggerak Angkatan II) | Nara Sumber Berbagi Praktik Baik | Writer

Kepala SMA Cinta Kasih Tzu Chi | Sekolah Penggerak Angkatan 2 | Narasumber Berbagi Praktik Baik | Kepala Sekolah Inspiratif Tahun 2022 Kategori Kepala SMA | GTK Berprestasi dan Inspirasi dari Kemenag 2023 I Penyuluh Agama Katolik Non PNS Teladan Nasional ke-2 tahun 2021 I Writer | Pengajar K3S KAJ | IG: masguspung | Chanel YT: Purwanto (Mas Pung) | Linkedln: purwanto, M.Pd | Twitter: @masguspung | email: bimabela@yahoo I agustinusp134@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mading di Sekolah: Tumbuhkan Kreativitas Siswa dan Budaya Ilmiah Sekolah

3 Februari 2016   13:27 Diperbarui: 4 April 2017   17:07 7842
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Ilustras : http://alsyukrouniversal.com/"][/caption]Oleh Agustinus Masae Purwanto

Majalah dinding (mading) adalah salah satu bentuk dari majalah sekolah. Bentuk lain dari majalah sekolah bisa berupa korlem (koran lembar) yang diterbitkan harian, atau juga majalah sekolah yang terbit bulanan seperti bulletin sekolah. Baik mading, korlem maupun bulletin sekolah mempunyai tujuan pokok sebagai media komunikasi antarpeserta didik maupun peserta didik dengan pihak sekolah/penyelenggara. Selain itu tentu mading, korlem dan bulletin sekolah menjadi cara untuk membangun minat dan ketrampilan siswa dalam hal menulis. Kreativitas dan ekspresi siswa dapat diakomodasi didalamnya. Media ini bisa dikembangkan lebih lanjut menjadi jurnal ilmiah diantara para siswa, tentu saja disesuaikan dengan tingkat satuan pendidikan. Pada kesempatan ini saya akan mengulas secara singkat majalah dinding dari fungsi dan pelaksanaanya; fungsi dalam konteks pembelajaran.

Mading: Fungsi Pembelajaran
Majalah dinding berfungsi bukan sekadar sebagai media komunikasi antara siswa dengan siswa dan siswa dengan sekolah/penyelenggara. Mading memiliki fungsi sebagai media pembelajaran bagi siswa untuk mengembangkan ketrampilan menulis. Minat dan kegemaran menulis bisa dimulai dan dikembangkan melalui mading. Fungsi ini bisa maksimal ketika mading dikelola secara serius. Serius artinya pihak sekolah harus memberi pendampingan kepada para siswanya. Pendampingan bisa dilakukan oleh guru bahasa atau guru yang berminat pada bidang jurnalistik karena mading ini terkait dengan kegiatan tulis menulis dan publikasi. Sekolah bisa menggunakan jasa tenaga dari luar yang memang biasa dan mau focus menghandle mading.

Belajar Menyusun Program Kerja. Anda yang tertarik mengembangkan mading harus membuat rencana kerja yang meliputi; penetapan tema dan periodesasi terbit. Tema harus menarik dan sesuai dengan usia anak yang terlibat didalamnya. Melihat satu tahun pelajaran, Anda dapat membuat tema sesuai dengan kalender pendidikan, misalnya Januari tema happy new year; Feberuari tema valentine; dan seterusnya. Sedangkan untuk terbitan Anda dapat merancang bulanan sesuai tema. Dengan demikian mading menjadi tempat bagi para siswa belajar menyusun program kerja.

Pendidikan Karakter. Mading ini pada prosesnya tidak hanya menjadi tempat belajar menulis tetapi juga berorganisasi yang baik bagi para siswa. Didalam tim mading para siswa akan belajar membuat program, disiplin waktu karena time schedule, kerja sama dan bagaimana menghargai orang lain. Banyak values direfleksikan dan dihidupi didalam pengembangan mading. Mading menjadi media yang efektif untuk pendidikan karakter. Sungguh asik dan menyenangkan terlibat dalam pengembangan majalah dinding disekolah karena Anda akan belajar dan menemukan banyak values didalamnya.

Media Promosi. Majalah dinding yang dikelola secara serius akan memberi nilai promotive bagi sekolah. Kreasi dan prestasi para siswa dapat ditampilkan pada majalah dinding, dan hal ini adalah promosi yang sangat murah sekaligus efektif kepada masyarakat. Kebutuhan Penghargaan Terpenuhi. Menurut psikolog behaviorisme, Abraham Maslow dalam diri setiap manusia terdapat hirarki kebutuhan yang tidak mungkin kebutuhan yang lebih tinggi terpenuhi sebelum kebutuhan yang lebih rendah tercukupi. Salah satu kebutuhan manusia adalah kebutuhan untuk dihargai. Jikalau kebutuhan untuk dihargai ini telah terpenuhi maka ia akan berusaha memenuhi kebutuhan aktualisasi diri sebagai kebutuhan tertinggi. Majalah dinding memberi keluasan bagi para siswa untuk memenuhi kebutuhan akan penghargaan. Misalnya, tulisan dan karya siswa yang dipublikasikan di mading akan memberi penghargaan istimewa bagi yang bersangkutan. Dalam proses yang terjadi Anda akan menemukan hal-hal luar biasa, dengan catatan aktivitas ini sungguh diminati dan disukai.

Mading: Pelaksanaan Sederhana Tapi Menarik
Mading harus dirancang secara sederhana tetapi menarik. Sederhana karena majalah dinding bukan majalan professional yang mengeluarkan dana yang besar. Sederhana dalam arti, peralatan dan sarana yang diperlukan upayakan memanfaatkan barang-barang yang tidak mahal dan sangat baik jika memanfaatkan barang bekas (daur ulang) Ini sebuah pola berpikir yang tanamkan kepada siswa. Tentu aspek menarik harus diperjuangkan, bisa dilakukan dengan mengembangkan kreativitas siswa. Bayangkan setiap sudut ruangan luar gedung sekolah menjadi media untuk mading yang apik dan ilmiah. Tentu situasi ini akan menjadikan sekolah makin indah dan menarik dihuni oleh para siswa.

Mading sering dipandang sebelah mata keberadaanya. Sedikit sekolah mengembangkan mading sebagai kegiatan ekstrakurikuler. Padahal mading sungguh memiliki kekuatan besar untuk mengembangkan minat siswa menulis. Ketika sekolah mengabaikan kegiatan ini, sekolah telah membuang unsur penting dalam pendidikan yakni proses berpikir karena mading adalah pembelajaran menulis, dan “menulis adalah proses berpikir”. Selain itu, pihak sekolah akan sangat diuntungkan ketika akreditasi sekolah tiba karena salah satu instrument akreditasi adalah pengembagnan kreativitas siswa dan budaya ilmiah dilingkungan sekolah. Mading adalah media efektif untuk mengembangkan kreativitas siswa dan budaya ilmiah dilingkungan sekolah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun