Mohon tunggu...
Bima ArdiAlfarizi
Bima ArdiAlfarizi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pengaruh Mood terhadap Tingkat Produktivitas

4 Januari 2023   22:59 Diperbarui: 4 Januari 2023   23:07 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Apa sih mood itu?

Mood sendiri adalah suatu perasaan hati yang kita rasakan setiap saat. Mood tercipta akibat adanya peran hormon ataupun senyawa kimia yang bekerja di dalam otak kita. Mood tercipta akibat beberapa faktor. Beberapa faktor penyebab mood diantaranya ialah kejadian-kejadian baik yang kita sukai ataupun tidak.

Secara umum mood kita terbagi menjadi dua macam, yaitu senang dan sedih. Namun ada saat di mana kita tidak merasakan apa-apa, fase ini biasanya disebut dengan fase kekosongan atau fase hampa.

Kenapa sih menjaga mood itu penting?

Menjaga mood adalah kemampuan yang harus dimiliki oleh setiap orang. Mood seseorang dapat begitu cepat berubah tergantung pada kondisi yang ia rasakan dan terima baik dari dalam diri maupun lingkungannya. Mood dapat berubah-ubah dengan begitu cepat, namun kita bisa mengendalikannya dengan cara memberikan coping stress yang sesuai dengan yang dibutuhkan.

Apa keterkaitan antara mood dengan produktivitas?

Mood yang buruk dapat mengurangi kinerja kita, yang tadinya kita semangat melakukan tugas-tugas dengan baik bisa saja tiba-tiba kita merasa lelah dan tidak semangat. Mood yang buruk juga memicu terjadinya stres apabila disertai dengan tekanan yang keras dari lingkungan sekitar, misalnya tugas yang terlalu banyak, lingkungan yang tidak suportif, serta realita yang tidak sesuai dengan harapan dan ekspektasi yang kita inginkan.

Bagaimana cara menjaga mood?

Untuk menjaga mood, kita harus mampu mengendalikan perasaan kita sendiri.

  • Biasakan untuk tidak berlebihan dalam berbahagia ataupun bersedih, karena hal tersebut dapat memicu stres dan meningkatkan ekspektasi.
  • Mulai untuk melakukan hal-hal yang kita senangi, misalnya berolahraga, melakukan hobi, dan memulai obrolan dengan orang yang dapat menularkan kebahagiaan (misalnya dengan individu yang ramah dan ceria).
  • Makan makanan yang sehat dan cenderung manis, misalnya buah-buahan, coklat, dan makanan-makanan lain yang kita sukai.
  • Karena mood adalah sesuatu yang menular, kita harus bisa memilih dan memilah lingkungan mana yang cocok dengan kita.
  • Lakukan gaya hidup sehat dan pola tidur yang cukup. Pola tidur erat kaitannya dengan kondisi mood, dimana pola tidur yang baik akan menjaga kesehatan otak sehingga hormon pengatur mood akan bekerja dengan lebih baik.

Apakah kita tidak boleh bersedih?

Setiap orang memang tidak ingin merasakan kesedihan dan selalu berdoa untuk menjaga kebahagiaan. Namun mood sedih juga memiliki beragam manfaat apabila tidak berlebihan, beberapa diantaranya:

  • Mood sedih akan memicu kita untuk menangis. Ketika kita menangis, kita telah melepaskan endorfin dan oksitosin. Ini adalah bahan kimia yang sama yang membuat orang merasa baik, yang dapat membantu seseorang menanggung rasa sakit emosional dan fisik, sehingga akan memperbaiki suasana hati kita.
  • Ketika kita bersedih, kita telah melakukan penyembuhan lho! Penyembuhan yang dimaksud ialah kondisi batin yang terluka ataupun kecewa akan dapat sembuh secara perlahan.
  • Ketika bersedih, otak akan mencerna kejadian-kejadian yang terjadi dengan lebih baik dan lebih detil, sehingga kita bisa lebih tenang dan dapat memperbaiki perasaan hati kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun