Mohon tunggu...
Bilva Fitriyastuti Rizqia S.
Bilva Fitriyastuti Rizqia S. Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi S1 Keperawatan Universitas Airlangga

Menyukai Topik dan Konten Kesehatan

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Kebiasaan Mahasiswa Melewatkan Sarapan, Ini Dampaknya!

14 Juni 2024   21:07 Diperbarui: 19 Juni 2024   18:11 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Kebiasaan Mahasiswa Melewatkan Sarapan, Ini Dampaknya! 

Sarapan atau makan pagi adalah keadaan saat seseorang mengonsumsi makanan atau hidangan di pagi hari. Sarapan yang ideal maksimal pada pukul 09.00 pagi untuk memberikan nutrisi pada otak dan tubuh. Salah satu kebiasaan mahasiswa adalah melewatkan sarapan, beralasan karena terlambat bangun, terburu- buru melakukan aktivitas di pagi hari ataupun malas bergerak untuk menyiapkan makanan, yang biasa disebut ‘mager’. 

Padahal, sarapan merupakan waktu makan yang sangat penting dan banyak sekali manfaatnya, di antaranya adalah: 

1. Kebutuhan energi dalam tubuh dapat terpenuhi, sehingga aktivitas sehari- hari dapat dilakukan secara optimal. 

2. Meningkatkan kemampuan kognitif 

Penelitian berjudul “Breakfast habits, nutritional status, body weight, and academic performance in children and adolescents” menunjukkan bahwa anak- anak dan remaja yang rutin sarapan cenderung memiliki kemampuan akademis yang lebih baik dari pada yang tidak terbiasa sarapan. Hal ini karena otak mendapatkan asupan glukosa yang cukup untuk menjalankan fungsinya dengan baik.

3. Mencegah dari beberapa penyakit seperti diabetes mellitus tipe-2, obesitas, maupun berbagai penyakit kardiovaskular. 

Dengan berbagai manfaat sarapan diatas, masih banyak sekali mahasiswa yang telah terbiasa melewatkan sarapan atau bahkan tidak pernah sarapan sama sekali. Kondisi ini dikaitkan dengan kebiasaan gaya hidup yang tidak sehat, seperti merokok, banyak mengonsumsi asupan berkalori, dan mengonsumsi makanan dengan gizi yang tidak seimbang. Perlu diketahui bahwa kebiasaan melewatkan sarapan bisa berdampak pada kesehatan tubuh. Lantas, Apa saja hal-hal yang dapat terjadi?

1. Menurunkan Konsentrasi 

Aktivitas belajar membutuhkan konsentrasi dalam mencapai suasana belajar yang kondusif. Sarapan pagi merupakan asupan pertama setelah tubuh berpuasa semalaman. Saat sarapan, otak kembali mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan. Melewatkan sarapan dapat mempengaruhi fungsi kognitif sehingga dapat menyebabkan penurunan konsentrasi. Dari makanan dan minuman yang dikonsumsi akan menjadi energi bagi tubuh, bila perut dalam keadaaan kosong tentunya dapat mempengaruhi berbagai aktivitas. Mahasiswa cenderung susah untuk fokus dalam memahami materi, sehingga dapat mengganggu kecapaian pembelajaran yang diinginkan, serta tubuh lebih cepat merasa lemah, letih dan lesu.

2. Kenaikan Berat Badan

Banyak sekali yang beranggapan bahwa tidak sarapan justru dapat menjadi diet atau cara untuk menurunkan berat badan. Dilansir dari Detik health, faktanya, menurut Trista Best RD, seorang ahli diet terdaftar dengan Balance One Supplements, mengatakan bahwa melewatkan sarapan dapat meningkatkan rasa lapar. Hal ini dapat menjadi penyebab penurunan kadar gula, sehingga dapat memicu seseorang untuk mengonsumsi makanan yang manis atau berkalori tinggi.

3. Meningkatkan Risiko Diabetes

Kenaikan berat badan yang dapat berujung obesitas merupakan salah satu faktor yang meningkatkan risiko terkena diabetes mellitus tipe 2. Studi dari Harvard menemukan, bahwa wanita yang tidak sarapan secara teratur memiliki peningkatan risiko 20% terkena diabetes tipe 2, dengan kondisi perut kosong, lalu tiba-tiba mengonsumsi makanan dengan jumlah banyak dan tinggi glukosa, tubuh mengalami resistensi insulin. Resistensi insulin adalah kondisi ketika sel tubuh tidak dapat merespon insulin dengan baik, sehingga glukosa tidak dapat diserap secara maksimal dan terjadi penumpukan glukosa di dalam darah.

4. Meningkatkan Risiko Penyakit Kardiovaskular

Dilansir dari Klik Dokter, Berdasarkan penelitian yang dipublikasikan di jurnal American Heart Association Circulation pada tahun 2013, orang yang tidak secara rutin sarapan dapat berujung pada penyakit atau kondisi yang menjadi faktor risiko penyakit jantung, seperti kegemukan/ obesitas, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan diabetes. 

Itulah beberapa dampak kebiasaan melewatkan sarapan bagi tubuh. Oleh karena itu, sangat penting bagi mahasiswa untuk sarapan sebelum memulai aktivitas, baik yang melibatkan kemampuan otak maupun kemampuan fisik. Karena dalam setiap aktivitas yang dijalani membutuhkan asupan energi yang cukup, perlu diperhatikan juga sarapan tidak boleh hanya asal kenyang, pilih sarapan yang mengandung serat tinggi, karbohidrat kompleks dan mengandung protein. Contoh menu sarapan yang baik adalah oat meal (gandum), telur rebus dan buah- buahan. Hindarilah makanan yang digoreng atau berkalori tinggi. 

Sumber: 

Azalia, N. (2024). “Jangan Keseringan ‘Skip’ Sarapan, Bisa Begini Dampaknya”. detikhealth 

Nuramdani, M. (2023). “Kebiasaan Melewatkan Sarapan dan Kaitannya dengan Diabetes”. doktersehat 

Tim Medis Siloam Hospitals. (2023). “Ini 7 Manfaat Sarapan Pagi yang Sayang Untuk Dilewatkan”. siloamhospitals.com

Winadarma, K. (2023). “Awas, Tidak Sarapan Pagi Sebabkan Penyakit Jantung”. klikdokter.com

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun