Mohon tunggu...
Bilqisti Nur Masitoh
Bilqisti Nur Masitoh Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Komunikasi Penyiaran Islam

life style licteratur

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ledakan Saat Lebaran di Sudan

26 April 2023   19:57 Diperbarui: 6 Oktober 2023   18:33 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari raya islam adalah hari yang sangat ditunggu kaum muslim diseluruh dunia setelah menjalani ibadah puasa ramadhan sebulan penuh, hari gembira penuh kembang api dan tawa bahagia dengan silaturahmi, hingga nastar, katangel dan purti salju tersedia rapi menyambut kerabat dan sanak famili.

Namun terdapat dibelahan bumi timur laut Benua Afrika yang bertepatan di negara Sudan dan ibukotanya Khartom mereka merayakan idul fitri dalam bayang-bayang peperangan. Perang saudara yang diawali upaya kudeta di Sudan kembali pecah saat jelang perayaan Idul Fitri 1444 Hijriah.

Pertempuran sengit antara militer sudan dan para militer RSF pecah, pertempuran terjadi sejak sabtu (15/4/2023) sedikitnya sejak perang dimulai hingga Rabu (19/4/2023) 185 orang tewas dan 1.800 luka-luka, perang ini dimulai sejak ada kudeta pada Oktober 2021 lalu, pemerintahan Sudan dijalankan oleh dewan jenderal. Terdapat dua tokoh militer yang menjadi pusat perselisihan itu, yakni Jenderal Abdel Fattah Al Burhan yang menjadi kepala angkatan bersenjata sekaligus presiden hasil kudeta negara itu.

Kemudian wakilnya yang juga menjadi pemimpin RSF, Jenderal Mohamed Hamdan Dagalo atau yang dikenal dengan Hemedti. Kedua tokoh tersebut tidak setuju dengan arah pemerintahan negara yang akan menuju pemerintahan sipil.

Anggota RSF ditangkap karena dianggap sebagai ancaman, RSF terbentuk sejak 2013 yang bertujuan penggulingan kekuasaan presiden Oman Al Bashir pada 2019

Dilansir dari kompas.com, dalam update terbarunya (24/4/2023) mengatakan lebih dari 420 orang tewas dan 3700 lainya terluka sejak pertempuran meletus antara pasukan yang setia kepada panglima militer Abdel Fattah al-Burhan dengan wakilnya, Mohamed Hamdan Daglo, yang memimpin Pasukan Dukungan Cepat (RSF) paramiliter yang kuat dan umumnya dikenal sebagai Hemeti.


Karna keadaan semakin memanas maka pemerintah mengevakuasi sebagian wargannya,  berikut pula sejumlah negara mengevakuasi wargannya dari ancaman perang saudara Sudan, begitupula upaya TNI evakuasi 538 WNI yang berhasil dievakuasi dari Khartoum, Ibu Kota Sudan, dan akan diberangkatkan ke Jeddah. BN.Masitoh

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun