Mohon tunggu...
Bilqis Inas
Bilqis Inas Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ilmu Perpustakaan

화이팅

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Review Artikel Berita Liputan 6: KLB Hepatitis Akut Misterius Anak, IDI, dan IDAI Dukung Investigasi Kemenkes

5 Mei 2022   22:04 Diperbarui: 5 Mei 2022   22:10 5429
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Tulisan ini dibuat untuk mereview artikel berita yang berjudul “KLB Hepatitis Akut Misterius Anak, IDI dan IDAI Dukung Investigasi Kemenkes” yang diunggah pada 4 Mei 2022 pada portal berita Liputan 6. Saya tertarik untuk mereview artikel ini karena penyakit hepatitis akut misterius ini sedang ramai diperbincangkan oleh masyarakat terutama para orang tua yang masih memiliki anak kecil, serta kemunculannya yang sangat misterius dan belum diketahui penyebab pastinya.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengeluarkan peringatan terkait kasus hepatitis akut misterius yang parah yang belum diketahui penyebabnya. Kasus yang pertama kali terdeteksi di Inggris, laporan kasus hepatitis misterius pada anak ini terus berlanjut. Maka dari itu, WHO menyatakan hepatitis akut misterius pada anak yang melanda sejumlah negara di dunia masuk kategori Kejadian Luar Biasa (KLB). Terlebih, ada kematian tiga pasien anak yang dirawat di RS Cipto Mangunkusumo Jakarta dengan dugaan hepatitis akut.

Artikel yang ditulis oleh Fitri Haryanti Harsono ini memuat informasi yang cukup lengkap, seperti gejala yang ditimbulkan dari hepatitis akut, cara pencegahan dari penularan hepatitis akut, himbauan dari IDAI kepada masyarakat untuk selalu waspada terhadap gejala yang ditemukan pada anak-anak, dan tindakan Kemenkes yang menerbitkan Surat Edaran untuk rumah sakit supaya meningkatkan kewaspadaannya terhadap hepatitis akut. Lengkapnya informasi pada artikel ini membantu pemenuhan pengetahuan masyarakat terkait penyakit hepatitis akut misterius. Selain itu, bahasa yang digunakan merupakan bahasa natural dan hanya mengandung sedikit bahasa ilmiah sehingga artikel ini mudah dipahami oleh masyarakat awam. Penulis juga membuat sub judul pada artikelnya sehingga sistematika penulisannya menjadi lebih rapi dan lebih nyaman untuk dibaca.

Kehadiran artikel ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan masyarakat terhadap penyakit-penyakit berbahaya yang beredar di sekitar mereka. Jika masyarakat memiliki kewaspadaan sejak dini, maka penyakit tersebut akan lebih mudah diatasi karena penyebarannya belum terlalu luas. Diperlukan peran aktif dari masyarakat maupun pemerintah untuk mewujudkan lingkungan yang bersih dan generasi penerus bangsa yang bebas dari penyakit berbahaya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun