Mohon tunggu...
Bilma alfatah
Bilma alfatah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Syarif Jakarta Prodi Jurnalistik

Saya mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Prodi Jurnalistik yang sedang suka membaca buku maupun artikel yang ada di media

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Filosofi Dakwah: Ontologi, Epistomologi dan Aksiologi.

18 Juni 2024   19:34 Diperbarui: 18 Juni 2024   19:36 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi

Oleh: Syamsul Yakin dan Bilmantassya Alfatah Rahmat.

Dosen dan Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Ruang lingkup dakwah meliputi cakupan materi utama dan sub-topik yang dibahas, termasuk definisi dakwah, berbagai bentuknya, unsur-unsur seperti dai, mad'u, materi dakwah (maddah), dan media yang digunakan dalam dakwah. Selain itu, ruang lingkup dakwah mencakup sasaran dakwah, faktor-faktor keberhasilan dakwah, serta keterkaitannya dengan ilmu lain yang serumpun.

Dakwah adalah sebuah kata dalam bahasa Arab dalam bentuk masdar, yang dalam bahasa Indonesia berarti memanggil dan menyeru. Dengan demikian, dakwah melibatkan partisipasi manusia, baik sebagai pelaku dakwah (da'i) maupun sebagai sasaran dakwah (mad'u). Secara praktis, dakwah merupakan sebuah upaya besar dan karya manusia.

Secara ontologis, makna paling mendasar dari dakwah adalah bentuk komunikasi yang khas, di mana seorang mubaligh atau komunikator menyampaikan pesan-pesan yang berakar atau sesuai dengan ajaran al-Qur'an dan al-Sunah. Tujuannya adalah agar mad'u atau komunikan dapat melakukan amal saleh sesuai dengan pesan-pesan yang disampaikan tersebut.

Secara epistemologis, dalil tentang dakwah dapat ditemukan dalam al-Qur'an dan al-Hadits. Ini berarti sumber pengetahuan yang digunakan untuk melakukan dakwah menggunakan metode bayani. Metode bayani menjelaskan masalah dakwah dengan menggunakan ayat-ayat al-Qur'an yang saling melengkapi, atau ayat-ayat al-Qur'an yang dijelaskan oleh hadits Nabi, atau hadits Nabi yang dijelaskan oleh hadits lainnya.

Secara aksiologis, dakwah memberikan banyak manfaat. Berdasarkan ayat dan hadits tentang dakwah, manfaatnya dapat dibagi menjadi tiga bagian. Pertama, manfaat bagi da'i adalah pemenuhan kewajiban berdakwah dan pahala baik di dunia dan di akhirat.

Ruang lingkup dakwah mencakup berbagai bentuk dakwah. Terdapat tiga bentuk utama dakwah. Pertama, dakwah bil lisan, yang dilakukan dengan menggunakan lisan dan bersifat verbal. Isinya mencakup tiga pokok ajaran Islam, yaitu akidah, ibadah, dan akhlak. Kedua, dakwah bilhal, yang menitikberatkan pada tindakan nyata dalam berbagai bidang seperti sosial, pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan lain-lain.

Dibandingkan dengan dakwah bilisan, dakwah bilhal memiliki dampak yang lebih kuat karena bisa dirasakan langsung oleh mad'u. Metode dakwah bilhal tidak menggunakan bilhikmah, ceramah, atau diskusi, melainkan dengan melakukan aksi nyata di lapangan. Ketiga, dakwah bilqalam, yaitu berdakwah melalui tulisan atau menulis untuk menyebarkan dakwah. Ini sering disebut sebagai dakwah literasi atau literasi dakwah.

Ruang lingkup dakwah juga meliputi unsur-unsur dakwah, yang terdiri dari enam unsur yang saling terkait. Unsur pertama adalah dai. Dai harus memiliki kecerdasan intelektual dan spiritual. Mereka tidak hanya pandai berbicara, tetapi juga harus menjadi teladan bagi mad'u. Dai berbeda dengan orator atau motivator karena mereka membawa misi suci untuk mengajak manusia berbuat baik dan menjauhi dosa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun