Mohon tunggu...
Bellarmino Avadhuta
Bellarmino Avadhuta Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar SMA Kolese Kanisius

Pelajar SMA

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Merajut Tali Persaudaraan di Pesantren Kebon Jambu

16 November 2024   18:34 Diperbarui: 24 November 2024   17:57 2237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pondok Pesantren Kebon Jambu, Ciwaringin, Cirebon.

"The highest result of education is tolerance." - Helen Keller 

Pengalaman mengikuti kegiatan ekskursi ke Pesantren Kebon Jambu Ciwaringin, Cirebon, menjadi momen yang sangat berharga dalam hidup saya. Ekskursi ini tidak hanya memberikan kesempatan untuk melihat dan merasakan secara langsung kehidupan di pesantren, tetapi juga membuka mata saya terhadap pentingnya toleransi dan keragaman. Pesantren Kebon Jambu Ciwaringin, terletak di wilayah Cirebon yang penuh dengan sejarah dan budaya Islam. Pesantren ini merupakan tempat yang tepat untuk belajar tentang agama Islam dan bagaimana agama dapat dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari. Selama ekskursi saya dan teman - teman diajak untuk ikut serta dalam berbagai kegiatan yang dilakukan oleh para santri. Saat kami berada di pesantren, kami diajak untuk salat berjamaah, mengaji, belajar bahasa arab, dan melakukan ziarah ke makam - makam leluhur.

Saya masih ingat saat pertama kali tiba di pesantren. Suasana tenang dan damai langsung menyambut kami. Pepohonan rindang dan bangunan-bangunan arsitektur khas cirebon yang bersih menambah kesan asri dan nyaman. Di sini, kami disambut dengan senyum hangat dan keramahan yang tulus dari para santri dan pengurus pesantren. Namun, pada awalnya ketika kami sampai di pondok pesantren, kami selalu dipandang seolah - olah kami berasal dari planet yang lain. Seiring waktu, kami mulai diajak untuk bersekolah bersama para santri dan karena hal inilah kami bisa berteman dengan mereka. Setelah bercengkrama dan belajar bersama para santri kurang lebih tiga jam, kami menyadari bahwa para santri adalah orang-orang yang sangat seru dan bersahabat. 

Pesantren ini memiliki arsitektur yang menyerupai Keraton Cirebon, dengan pohon-pohon rindang yang memberikan keteduhan dan menciptakan suasana nyaman untuk belajar dan beribadah. Meskipun terdapat banyak kelas, sebagian besar kurang terawat dan membutuhkan perbaikan. Kelas-kelas ini biasanya digunakan untuk berbagai kegiatan belajar mengajar, baik itu pelajaran bahasa, fisika, matematika, sejarah kebudayaan Islam, Hafiz Al-Qur'an, dll. Pesantren Kebon Jambu memiliki kamar tidur yang cukup banyak tetapi kurang terawat dan kurang tertata rapi. Satu kamar tidurnya dihuni minimal oleh 24 orang dan maksimal 40 orang, menurut saya dengan banyaknya orang di satu kamar tidur, akan membuat susah tidur dan kurang nyaman. Namun, menurut para santri, hal tersebut membuat suasana menjadi ramai dan penuh kekeluargaan. 

Masjid di pesantren ini cukup megah dan menjadi pusat kegiatan para santri. Setiap hari, para santri berkumpul di masjid untuk melaksanakan salat lima waktu berjamaah mulai dari salat Subuh hingga salat Isya Di samping itu, terdapat juga ruangan-ruangan untuk kegiatan kuliah yang sangat bersih dan rapi, meskipun sayangnya tidak memiliki ventilasi udara yang baik sehingga udara di dalam ruangan terkadang terasa pengap. Dengan segala kelebihan dan kekurangannya, Pesantren Kebon Jambu Ciwaringin tetap menjadi tempat yang ideal untuk menimba ilmu dan membentuk karakter yang berakhlak mulia. Lingkungan yang kondusif serta berbagai kegiatan yang melibatkan para santri membuat pesantren ini menjadi tempat yang penuh dengan kehangatan dan kekeluargaan. 

 Melalui ekskursi ini, saya belajar bahwa toleransi adalah salah satu nilai terpenting yang dapat kita pelajari dari pendidikan agama. Toleransi mengajarkan kita untuk menghargai perbedaan dan hidup berdampingan dengan damai. Di pesantren, saya melihat bagaimana para santri diajarkan untuk menghormati orang lain, tidak peduli apa latar belakang mereka. Ini menunjukkan bahwa pendidikan agama yang benar dapat membentuk karakter seseorang menjadi lebih baik dan lebih peka terhadap keberagaman. Saya juga belajar bahwa keberagaman merupakan identitas suatu bangsa yang seharusnya kita gunakan sebagai kekuatan bukan sebagai hal pemecah persaudaraan. 

Menurut Helen Keller, "The highest result of education is tolerance." Pernyataan ini sangat relevan dengan apa yang saya alami di Pesantren Kebon Jambu. Pendidikan di pesantren ini bukan hanya tentang memahami ajaran agama, tetapi juga tentang mengajarkan nilai-nilai kemanusiaan yang universal, seperti toleransi, kejujuran, dan rasa hormat. 

Selain pengetahuan baru tentang agama Islam, saya juga belajar banyak tentang bagaimana hidup dalam harmoni dengan orang lain. Kami diajak untuk belajar bahasa Arab, membaca kitab kuning, ziarah ke makam, belajar bersama santri, dan mengajar mereka. Ekskursi ini benar-benar membentuk saya menjadi pribadi yang lebih terbuka dan toleran. Ekskursi ke Pesantren Kebon Jambu Ciwaringin, Cirebon, merupakan pengalaman yang sangat berharga dan penuh makna. Melalui kegiatan ini, saya tidak hanya belajar tentang agama Islam, tetapi juga tentang pentingnya toleransi dan menghargai perbedaan. Pengalaman ini akan selalu saya kenang sebagai momen berharga dalam perjalanan hidup saya untuk menjadi individu yang berkarakter dan dapat bertoleransi terhadap perbedaan yang ada. Dengan penuh harapan, saya percaya bahwa nilai-nilai yang saya pelajari di pesantren ini akan terus saya bawa dan aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga dapat memberikan dampak positif bagi lingkungan sekitar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun