Mohon tunggu...
Bellarmino Avadhuta
Bellarmino Avadhuta Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar SMA Kolese Kanisius

Pelajar SMA

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Membentuk Diri dengan Pengetahuan dan Nilai di Kolese Kanisius

17 September 2024   19:02 Diperbarui: 17 September 2024   19:14 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pengalaman saya di Kolese Kanisius dapat diibaratkan seperti perjalanan sebuah gelas kosong yang perlahan-lahan diisi dengan air. Gelas ini mewakili diri saya yang awalnya belum memiliki banyak pengetahuan dan pengalaman. Melalui proses pendidikan di Kolese Kanisius, saya merasa beruntung dapat mengisi gelas tersebut dengan berbagai pembelajaran berharga yang akan berguna bagi masyarakat di masa depan.

Kolese Kanisius dikenal sebagai salah satu institusi pendidikan paling bergengsi di Indonesia, yang telah melahirkan banyak pemimpin dari berbagai bidang. Sejak berdirinya pada Tahun 1927, Kolese Kanisius berkomitmen untuk tidak hanya memberikan pendidikan akademis, tetapi juga membentuk karakter siswa melalui nilai-nilai 4C1L yaitu Compassion, Competence, Conscience, Commitment, dan Leadership. Ketika pertama kali memasuki Kolese Kanisius, saya merasa seperti gelas kosong yang siap diisi. Pada saat itu, saya masih harus beradaptasi dengan lingkungan baru, teman-teman baru, dan cara belajar yang berbeda. Saya ingat betul bagaimana rasa canggung dan ketidakpastian menyelimuti diri saya. Namun, para guru dan staf di Kolese Kanisius memberikan dukungan yang luar biasa. Mereka seperti air pertama yang dituangkan ke dalam gelas kosong tersebut, memberikan fondasi awal bagi proses pembelajaran saya.

Melihat ke masa lalu, Kolese Kanisius didirikan dengan tujuan yang mulia yakni untuk mempersiapkan generasi muda untuk menghadapi tantangan dunia modern tanpa melupakan tanggung jawab sosial mereka. Di sinilah saya mulai belajar tentang nilai-nilai dasar, seperti disiplin, tanggung jawab, dan pentingnya kerja keras serta pantang menyerah. Setiap pelajaran yang saya terima adalah tetes air yang menambah isi gelas saya. Setiap mata pelajaran memberikan wawasan baru dan memperkaya pemahaman saya tentang dunia.

Saat ini, gelas saya sudah mulai terisi dengan berbagai pengalaman dan pengetahuan. Proses pembelajaran di Kolese Kanisius tidak hanya terbatas pada kelas, tetapi juga melibatkan kegiatan ekstrakurikuler yang memperkaya diri saya. Setiap pengalaman ini seperti aliran air yang terus mengisi gelas saya. Saya belajar untuk berkomunikasi dengan baik, memahami sudut pandang orang lain, dan mengembangkan kepemimpinan. Selain itu, nilai-nilai 4C1L yang diajarkan di sekolah membuat saya semakin sadar akan tanggung jawab sosial sebagai seorang individu. Gelas yang awalnya kosong kini mulai dipenuhi dengan air yang jernih sebagai simbol dari pengetahuan dan keterampilan yang telah saya peroleh selama saya belajar di Kolese Kanisius.

Melihat ke depan, saya berharap gelas ini akan terus terisi hingga penuh dan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat. Dengan semua pembelajaran dan nilai-nilai yang telah ditanamkan selama di Kolese Kanisius, saya ingin menjadi individu yang tidak hanya cerdas secara akademis tetapi juga memiliki kepedulian terhadap sesama. Saya membayangkan diri saya kelak sebagai seseorang yang dapat menggunakan pengetahuan dan keterampilan untuk membantu orang lain seperti gelas yang tidak hanya berfungsi untuk menampung air tetapi juga untuk membagikannya kepada mereka yang membutuhkan.

Kolese Kanisius merupakan lebih dari sekadar sekolah. Kolese Kanisius merupakan tempat untuk membentuk siswa menjadi individu yang utuh, tidak hanya pintar, tetapi juga peduli. Pendidikan di sini tidak hanya bertujuan untuk keberhasilan pribadi, melainkan untuk kebaikan bersama, sejalan dengan semangat Ad Maiorem Dei Gloriam (AMDG) yaitu "Demi Kemuliaan Tuhan yang Lebih Besar." Nilai ini ditanamkan dalam diri setiap siswa Kanisius bahwa semua yang dilakukan harus diarahkan untuk memberi manfaat bagi orang lain dan untuk memuliakan Tuhan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun