Mohon tunggu...
Billy Steven Kaitjily
Billy Steven Kaitjily Mohon Tunggu... Freelancer - Nomine Best in Opinion Kompasiana Awards 2024

Berbagi opini seputar Sustainable Development Goals (SDGs) terutama yang terpantau di Jakarta. Melalui opini yang dituangkan, saya mengajak pembaca untuk lebih memahami dan menyadari konsep keberlanjutan.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Rusunawa dan Transportasi Publik, Solusi Kelelahan Generasi Muda Jakarta

14 Desember 2024   17:04 Diperbarui: 14 Desember 2024   17:04 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Maruarar Sirait, saat menghadiri Seremoni Penyerahan Kunci Hunian Rusunawa Pasar Rumput | Sumber: Dokumen pribadi/Billy Steven Kaitjily

Dengan anggaran daerah yang terbatas, Pemprov harus membuat prioritas tanpa mengorbankan sektor penting lainnya.

Kedua, tingginya permintaan terhadap hunian strategis. Jakarta, adalah kota dengan populasi penduduk yang sangat besar. Karena itu, permintaan akan hunian strategis terus meningkat, sementara pasokan rusunawa masih sangat terbatas.

Hal ini, dapat menyebabkan antrean panjang atau sistem seleksi yang ketat untuk menentukan siapa yang berhak menghuni rusunawa.

Ketiga, stigma sosial terhadap hunian vertikal. Banyak masyarakat, termasuk generasi muda, yang masih memandang rusunawa sebagai opsi hunian kelas bawah.

Persepsi ini, tentu membuat sebagian besar pekerja muda enggan untuk pindah, meskipun lokasinya strategis dan biayanya terjangkau.

Keempat, ketidakseimbangan dalam pembangunan infrastruktur. Meskipun beberapa daerah memiliki rusunawa yang strategis, infrastruktur pendukung seperti akses transportasi publik, layanan kesehatan, atau fasilitas pendidikan masih kurang memadai.

Tanpa adanya infrastruktur ini, penghuni rusunawa tetap saja akan menghadapi kesulitan dalam keseharian mereka.

Kelima, keterbatasan dalam pengelolaan dan pemeliharaan. Rusunawa memerlukan pengelolaan yang baik supaya tetap layak dihuni.

Namun, banyak fasilitas publik yang, sering kali, diabaikan pemeliharaannya setelah selesai dibangun. Karena itu, Pemprov harus memastikan bahwa rusunawa tidak hanya tersedia, tetapi juga dikelola secara profesional supaya tetap nyaman untuk ditinggali.

Kesimpulan

Sebagai kesimpulan, fenomena "remaja jompo" adalah cerminan dari tantangan hidup di kota-kota besar seperti Jakarta.

Tingginya waktu tempuh perjalanan, kurangnya akses ke hunian strategis, dan pola hidup yang kurang aktif menjadi penyebab utama generasi muda merasa kelelahan secara fisik maupun mental.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun