Pendahuluan
Dalam beberapa tahun terakhir ini hilirisasi sumber daya mineral dan batubara (minerba) di Indonesia telah menjadi salah satu prioritas utama pembangunan ekonomi nasional.
Pemerintah secara aktif mendorong hilirisasi guna meningkatkan nilai tambah dari sumber daya alam dan mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.
Salah satu contoh nyata dari upaya ini ialah kehadiran perusahaan smelter nikel, yaitu PT Gunbuster Nickel Industry (GNI: https://gunbusternickelindustry.com/) di Morowali Utara, Sulawesi Tengah.
Perusahaan smelter terkemuka di Indonesia yang telah berdiri sejak tahun 2019 ini, harus diakui memainkan peran yang penting dalam menggerakkan ekonomi daerah dan nasional.
Pada kuartal I-2024, Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Tengah mencatat, ekonomi Sulawesi Tengah triwulan I-2024 terhadap triwulan I-2023 mengalami pertumbuhan sebesar 10,49 persen (YonY), dan pada triwulan I-2024 terhadap triwulan sebelumnya mengalami konstraksi sebesar 4,65 persen (QtoQ). Pertumbuhan ini, tentu salah satunya didukung oleh kontribusi PT GNI.
Di bawah kerangka Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya Tujuan ke-8, yang berfokus pada pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi, PT GNI menunjukkan kontribusi konkret terhadap pencapaian tujuan ini.
Tulisan ini hendak mengeksplorasi lebih jauh bagaimana PT GNI berkontribusi secara signifikan bagi pertumbuhan ekonomi daerah dan nasional, sambil tetap mempertahankan nilai-nilai keberlanjutan.
Program Hilirisasi Minerba Berhasil Mendongkrak Ekonomi Nasional
Secara sederhana, hilirisasi minerba dapat diartikan sebagai, proses pengolahan mineral menjadi produk turunan yang memiliki nilai tambah lebih tinggi.
Hilirisasi minerba bukan hanya sekadar strategi ekonomi, tetapi juga bagian dari visi besar Indonesia, yaitu untuk menciptakan kemandirian ekonomi yang berkelanjutan.
Dengan mengolah mineral mentah seperti nikel menjadi produk bernilai tinggi di dalam negeri, Indonesia dapat mengurangi ketergantungan pada ekspor bahan mentah dan sekaligus meningkatkan daya saing industri dalam negeri.