Mohon tunggu...
Billy Steven Kaitjily
Billy Steven Kaitjily Mohon Tunggu... Freelancer - Nomine Best in Opinion Kompasiana Awards 2024

Berbagi opini seputar Sustainable Development Goals (SDGs) terutama yang terpantau di Jakarta. Melalui opini yang dituangkan, saya mengajak pembaca untuk lebih memahami dan menyadari konsep keberlanjutan.

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Artikel Utama

Mungkinkah Disneyland ala Ridwan Kamil Menjadi Pendorong Ekonomi Baru di Kepulauan Seribu?

29 Oktober 2024   14:00 Diperbarui: 29 Oktober 2024   21:17 424
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Wisata di Kepulauan Seribu selama ini kurang mendapatkan perhatian dari pemerintah. Wisata Pulau Pari, misalnya, masih dikelola oleh swadaya.

Baru-baru ini, calon Gubernur Jakarta nomor urut satu, Ridwan Kamil, memaparkan visinya yang ambisius untuk membangun kawasan wisata kelas dunia di Kepulauan Seribu, mirip dengan Universal Studios atau Disneyland.

Dengan potensi alam yang kaya dan eksotis, RK berharap Kepulauan Seribu dapat menarik wisatawan internasional, menambah pendapatan daerah, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.

Namun, dengan konsep besar ini, datang pula tantangan: bagaimana memastikan dampak positif bagi perekonomian lokal, dan fasilitas apa saja yang harus disiapkan untuk mewujudkan impian ini? Lalu, kerja sama seperti apa yang harus dilakukan untuk mewujudkan Disneyland di Kepulauan Seribu?

Ketiga hal di atas akan dibahas secara mendalam dalam tulisan ini. Yuk, ikuti terus pembahasannya.

Dampak Ekonomi-Sosial bagi Masyarakat Kepulauan Seribu

Ridwan Kamil yakin bahwa, Kepulauan Seribu memiliki potensi besar sebagai destinasi wisata global. Bahkan, wisata Kepulauan Seribu dapat mengalahkan wisata di Singapura.

Transformasi ini, apabila direalisasikan, dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru dan menggerakkan roda ekonomi lokal, dari perhotelan dan pariwisata hingga sektor kuliner dan transportasi.

Namun, tantangan tetap ada, termasuk bagaimana cara mengelola dampak pembangunan tanpa merugikan kehidupan sosial dan budaya masyarakat setempat.

Pertama, peningkatan kesejahteraan melalui pariwisata. Membangun fasilitas wisata berkelas dunia tidak hanya menarik wisatawan, tetapi juga menciptakan permintaan untuk pekerja lokal, baik di bidang jasa, perdagangan, maupun perhotelan.

Banyak penduduk Kepulauan Seribu yang nantinya bisa mendapat manfaat dari pekerjaan baru ini, seperti sebagai pemandu wisata, staf hotel, pengrajin lokal, dan pekerja konstruksi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun