Mohon tunggu...
Billy Steven Kaitjily
Billy Steven Kaitjily Mohon Tunggu... Freelancer - Nomine Best in Opinion Kompasiana Awards 2024

Berbagi opini seputar Sustainable Development Goals (SDGs) terutama yang terpantau di Jakarta. Melalui opini yang dituangkan, saya mengajak pembaca untuk lebih memahami dan menyadari konsep keberlanjutan.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Transformasi Kereta Api Indonesia Menuju Masa Depan Berkelanjutan

1 Oktober 2024   21:31 Diperbarui: 1 Oktober 2024   22:27 300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada tanggal 28 September 2024 lalu, Indonesia memperingati Hari Ulang Tahun ke-79 PT Kereta Api Indonesia (KAI) dan sekaligus merayakan Hari Kereta Api Nasional.

Tema yang diusung untuk peringatan tahun ini adalah "Safety and Sustainability" atau "Keselamatan dan Keberlanjutan." (Sumber: detik.com).

Tema ini menjadi refleksi penting bagi perkembangan sektor transportasi di Indonesia, khususnya kereta api, untuk tidak hanya menjamin keamanan dan kenyamanan penumpang, tetapi juga berfokus pada upaya pengurangan dampak lingkungan dalam pengelolaan transportasi.

Sejarah panjang kereta api di Indonesia tidak hanya berbicara tentang teknologi transportasi, tetapi juga terkait erat dengan perjuangan kemerdekaan bangsa.

Dalam konteks ini, peringatan Hari Kereta Api Nasional tidak hanya menjadi momen untuk mengapresiasi kemajuan infrastruktur perkeretaapian, tetapi juga mengenang aksi patriotik para buruh kereta api dalam merebut kendali pengelolaan dari penjajah Jepang pada 28 September 1945.

Dengan semangat tersebut, kini Indonesia terus mengembangkan jaringan perkeretaapian yang lebih modern dan berkelanjutan.

Pada tulisan ini kita akan membahas latar belakang berdirinya perkerataapian di Indonesia, perkembangan dan tantangan perkeretaapian, serta agenda keberlanjutan.

Latar Belakang Berdirinya Perkeretaapian di Indonesia

Sejarah perkeretaapian di Indonesia dimulai jauh sebelum kemerdekaan. Pada tahun 1864, Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Sloet van Beele, melakukan seremoni pembangunan rel kereta api pertama yang menghubungkan kota Semarang dan Surakarta.

Jalur ini dibangun oleh perusahaan swasta Belanda bernama Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij (NISM).

Kesuksesan proyek ini mendorong pemerintah Hindia Belanda untuk membangun jaringan kereta api yang lebih luas melalui perusahaan Staatsspoorwegen (SS), dengan jalur utama yang membentang antara Surabaya dan Pasuruan sepanjang 63 kilometer.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun