Program makan bergizi gratis presiden dan wakil presiden terpilih Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka menjadi topik yang hangat diperbincangkan akhir-akhir ini.
Terutama, setelah Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran dikabarkan akan mempertimbangkan memangkas anggaran dari rencana awal sebesar Rp15.000 menjadi Rp9.000 hingga Rp7.500 per porsi.
Wacana itu, kemudian menuai tanggapan pro dan kontra dari berbagai kelangan. Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy, termasuk yang menyetujui wacana tersebut.
Beliau mengatakan bahwa anggaran Rp7.500 per porsi itu sudah cukup, bahkan sangat besar di wilayah tertentu. Padahal, di wilayah perkotaan, anggaran segitu tidak cukup. Artinya, tidak bisa dipukul rata.
Sebagai informasi, pemerintahan saat ini dan yang akan datang telah menyepakati anggaran makan bergizi gratis Prabowo-Gibran sebesar Rp71 triliun. Alokasi dana tersebut tertuang di dalam RAPBN tahun 2025.
Prabowo-Gibran telah komitmen terhadap target defisit yang disepakati. Mereka berjanji bakal menjalankan program unggulan secara bertahap, dan dengan prinsip-prinsip belanja yang berkualitas.
Hingga kini, pemerintah belum mengungkapkan lembaga mana yang akan bertugas melaksanakan program makan bergizi gratis.
Meskipun demikian, sudah ada sejumlah lembaga yang dikabarkan akan mengelola dan menjalankan program prioritas Prabowo-Gibran, salah satunya adalah Badan Pangan Nasional.
Diketahui bahwa tim sikronisasi Prabowo-Gibran mulai menjalankan pilot project dan uji coba makan bergizi gratis di sejumlah wilayah di Indonesia.
Uji coba dilakukan dengan maksud untuk mengetahui kebutuhan dan kendala yang barangkali muncul ketika progam ini benar-benar dilanksanakan nanti.