Mohon tunggu...
Billy Steven Kaitjily
Billy Steven Kaitjily Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis dan Narablog

Senang traveling dan senang menulis topik seputar Sustainable Development Goals (SDGs).

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Perjuangan Panjang Menjadi Kandidat Kompasianer Terverifikasi (Centang Biru)

8 Juni 2024   13:38 Diperbarui: 8 Juni 2024   13:51 334
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pesan notifikasi dari akun resmi Kompasiana. (Sumber gambar: Tangkapan layar kompasiana.com/dokpri)

Karena itu, saya terus belajar dan berusaha menulis dengan baik, agar dilirik oleh Editor Kompasiana. Dengan saya menjadi kandidat Kompasianer Terverifikasi (Centang Biru) per 7 Juni kemarin, mengindikasikan bahwa kualitas tulisan saya semakin baik dari waktu ke waktu.

Mencetak 20 Artikel Utama sebagai syarat Terverifikasi (Centang Biru) bukan perkara yang mudah bagi saya yang masih tergolong pemula. Ya, umur saya di Kompasiana baru sekitar 9 bulan lebih, belum setahun.

Setiap hari, saya mesti bersaing dengan puluhan Kompasianer Terverifikasi (Centang Biru). Berhadapan dengan para suhu ini, maksudnya mereka yang menyandang Centang Biru, jujurly kadang-kadang, membuat saya merasa tidak percaya diri, alias enggak pede.

Namun, ada satu momen yang belum lama ini membuat saya percaya pada diri sendiri; percaya bahwa saya bisa menulis dengan baik, yaitu ketika artikel saya yang berjudul: "Pendidikan Gratis di Perguruan Tinggi, Bisakah Terwujud?" tembus Kompas.com -- media nasional yang menurut Similarweb merupakan media nomor 1 di Indonesia (data per 15 Mei 2022). (Sumber: KOMPAS.com).

Namun, sebelum diterbitkan, artikel tersebut sempat diedit oleh Redaksi Kompas.com dengan judul yang sedikit berbeda:  "Mewujudkan Pendidikan Gratis untuk Perguruan Tinggi, Bisa?"

Tentu saja, hal ini adalah sebuah prestasi. Apalagi, sekarang saya telah resmi menjadi kandidat Kompasianer Terverifikasi (Centang Biru).

Saya bisa berada di tahap ini, karena saya berani menjalani setiap proses. Mungkin, tidak banyak yang tahu, sekitar 2 atau 3 kali artikel saya pernah dihapus oleh Mimin Kompasiana. Saya terima itu dengan iklas sambil berusaha memperbaiki kualitas tulisan saya.

Pesan moralnya: jangan pernah kita menilai seseorang dari hasilnya saat ini. Sebaliknya, nilailah proses yang dijalani orang itu hingga ia berada di puncak keberhasilan saat ini. Dengan begitu, kita tidak mudah jatuh pada perasaan iri/dengki.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun