Mohon tunggu...
Billy Steven Kaitjily
Billy Steven Kaitjily Mohon Tunggu... Freelancer - Nomine Best in Opinion Kompasiana Awards 2024

Berbagi opini seputar Sustainable Development Goals (SDGs) terutama yang terpantau di Jakarta. Melalui opini yang dituangkan, saya mengajak pembaca untuk lebih memahami dan menyadari konsep keberlanjutan.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Starlink, Solusi Memajukan Daerah Terpencil Indonesia

24 Mei 2024   09:24 Diperbarui: 24 Mei 2024   09:49 445
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Belum lama ini, CEO SpaceX sekaligus Tesla Inc, Elon Musk, meresmikan peluncuran layanan internet satelit Starlink di Indonesia, tepatnya di pulau dewata, Bali pada Hari Minggu, 19 Mei 2024.

Dikutip dari RADARSEMARANG.id, Elon Musk tiba di Bali dengan jet pribadinya dan disambut hangat oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marves), Luhut Binsar Pandjaitan.

Luhut memaparkan bahwa Starlink dibutuhkan untuk memperluas layanan internet berkecepatan tinggi terutama untuk membantu masalah di sektor kesehatan, pendidikan, dan maritim.

Masih menurut Luhut, peluncuran Starlink akan memberikan dampak positif bagi Indonesia mengingat masih banyak daerah terpencil di Indonesia seperti Papua, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, dan bagian Selatan Jawa yang membutuhkan askes layanan internet berkecepatan tinggi.

Namun demikian, pasalnya, layanan internet Starlink memiliki harga berlangganan yang lebih mahal daripada penyedia layanan internet asal Indonesia seperti Telkomsel dan XL.

Sebagai perbandingan, biaya langganan provider internet lokal dengan kecepatan mencapai 250 Mbps berkisar sekitar Rp400 ribu hingga Rp500 ribu per bulan.

Sedangkan, langganan Starlink dibanderol dengan harga sekitar Rp750 ribu per bulan, seperti dikutip dari CNBC Indonesia.com.

Tentu, hal ini menjadi tanggung jawab pemerintah untuk mengatur tarif Starlink. Sebab, apabila biaya berlangganannya mahal, masyarakat kecil di daerah terpencil tak akan sanggup berlangganan Starlink.

Sehingga, ujung-ujungnya, hanya orang-orang tertentu saja (baca: kaya) yang dapat mengakses layanan Starlink. Tentu, kita berharap pemerintah adil dalam mengatur tarif layanan Starlink.

Mengapa Starlink Sangat Penting bagi Daerah Terpencil

Pertanyaan penting yang mungkin muncul di benak kita adalah mengapa pemerintah ngotot bekerja sama dengan Elon Musk untuk menghadirkan Starlink di Indonesia, padahal kita sudah punya jaringan internet lokal?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun