Ada sebuah cerita yang terlewat saat saya dan Kopaja71 berkunjung ke M-Bloc Space minggu lalu.
Bagi kalian yang penasaran dengan aktivitas apa yang kami lakukan saat mengunjungi M-Bloc Space bisa membaca artikel saya berjudul "Kopaja71 Berkunjung ke M-Bloc Space, Ngpain Aja?".
Dalam kunjungan kami ke M-Bloc Space, ada sebuah momen menarik yang kami alami. Apa itu? Momen membuat motif totebag menggunakan bahan alamiah seperti daun dan bunga.
Pembuatannya pun terbilang sangat mudah dan tidak perlu menggunakan mesin.
Membuat motif kain menggunakan bahan-bahan alami dikenal dengan teknik ecoprint. Sesuai dengan namanya, "ecoprint" atau "eco printing" berasal dari Bahasa Inggris, yaitu "eco" (ekosistem), yang artinya alam dan "print", artinya mencetak.
Dengan demikian, ecoprint dapat dipahami sebagai sebuah teknik mencetak menggunakan pewarna alami pada kain dan tidak melibatkan cairan kimia.
Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi jenis daun yang tepat digunakan sebagai pewarna kain dan teknik-teknik yang digunakan dalam membuat motif kain.
Jenis-jenis Daun
Pemilihan daun yang tepat memainkan peran penting dalam menghasilkan motif kain yang menarik. Karena itu, penting untuk mengetahui jenis daun yang tepat.
Pertama, daun ketapang. Pohon ketapang, biasanya, hidup di kawasan pesisir. Selain buahnya yang bisa dimakan, daunnya juga bisa digunakan sebagai pewarna alami.
Daun ketapang, pada dasarnya, memiliki pigmen berwarna kecokelatan. Tapi, bila dicampur dengan larutan tertentu, maka daun ketapang bisa menghasilkan warna hitam.
Kedua, daun jati. Pohon jati dikenal sebagai salah satu tanaman keras yang kayunya bisa digunakan sebagai bahan dasar bangunan. Di kota asal istri saya, Jepara, kayu jati digunakan sebagai bahan ukiran.