Menulis di era modern ini sangat mudah. Banyak platform menulis yang tersedia, baik yang berbayar maupun yang gratis. Anda tinggal pilih sesuai selera.
Salah satu platform menulis yang bagus adalah Kompasiana. Kompasiana adalah blog jurnalis yang bertransformasi menjadi media warga (citizen media). Di sini, setiap orang bisa menulis pengalaman atau opini.
Saya sendiri, telah menggunakan Kompasiana sejak akhir bulan September 2023. Hingga sekarang, jumlah konten/artikel saya di Kompasiana sudah mencapai 224.
Saya telah merasakan banyak manfaat dari menulis di Kompasiana. Salah satunya mendapat gaji dari Kompasiana setiap bulan. Ya, meskipun, tidak besar-besar amat. Namun, cukup untuk mentraktir istri makan bakso.
Selain digaji, menulis di Kompasiana memperbesar jaringan pertemanan saya. Sekarang, saya memiliki banyak teman yang tersebar di seluruh Indonesia, bahkan ada yang di luar negeri, seperti di Jerman dan Australia.
Karena manfaat-manfaat ini, maka saya selalu mengajak orang-orang untuk menulis di Kompasiana. Bukan hanya mengajak, tetapi saya menolong mereka untuk membuat akun Kompasiana, hingga membantu mereka menayangkan artikel.
Minggu lalu, ketika saya mendapatkan kesempatan mengajar mahasiswa STT Ekklesia (STTE) Jakarta, saya mengajak mereka menulis di Kompasiana.
Saya meminta mereka untuk membuat akun Kompasiana dan menayangkan tugas-tugas mereka di Kompasiana. Dari 14 mahasiswa, ada 2 orang yang sudah selesai membuat akun Kompasiana, bahkan sudah menulis dan menayangkan artikelnya.
Izinkan saya memperkenalkan kedua orang mahasiswa tersebut. Pertama adalah Kompasianer Yakup Tjia. Beliau menulis artikel perdananya berjudul "Berjuang Melawan kanker Nasofaring: Sebuah Pengalaman Pribadi".
Kedua adalah Kompasianer Nikanor Erens Siki. Beliau menulis artikel perdananya berjudul "Pantai Tarimbang, Tempat Berselancar Para Turis Asing di Sumba Barat".